Berbeda dengan pasar otomotif di negara lain, konsumen dan pasar otomotif di Indonesia memiliki karakter yang sangat unik. Salah satunya tercermin dari pangsa pasar untuk segmen pasar sedan yang relatif sangat kecil dibandingkan dengan segmen pasar lainnya. Sementara di negara lain, segmen pasar sedan selalu memiliki pangsa pasar yang cukup besar walau secara berangsur mengalami penurunan. Namun demikian, segmen pasar sedan di luar sana mampu mencapai volume penjualan yang cukup baik. Tentu saja tidak semuanya harus begitu, karena konsumen dan pasar otomotif setiap negara memiliki karakter masing-masing.
Secara khusus, konsumen dalam pasar otomotif Indonesia lebih menyukai kendaraan bukan sedan, dan belakangan ini terfokus pada mobil jenis LCGC, MPV dan SUV karena berbagai alasan. Boleh disebut semisal pajak tahunan mobil sedan yang relatif lebih mahal dibanding kendaraan lain -walau saat ini sudah sama mahalnya. Selain itu,sekitar 70% konsumen dalam pasar otomotif Indonesia adalah first time buyer yang lebih cenderung untuk memilih produk dengan bodi besar dan daya angkut tujuh penumpang seperti LCGC, MPV dan SUV. Pada sisi lain, fleksibilitas dan utilitas yang ditawarkan mobil bukan sedan (LCGC, MPV, SUV) ternyata juga dimanfaatkan untuk keperluan lain-lain (misalnya untuk mobil toko keliling).
Kondisi tersebut menyebabkan segmen pasar sedan di pasar Indonesia terus mengalami penurunan penjualan dari tahun ke tahun sehingga pangsa pasarnya terus menciut. Buktinya bisa dilihat dari data penjualan Gaikindo untuk segmen pasar sedan pada periode penjualan 2018 dan 2019. Untuk periode tahun 2018, penjualan sedan mencapai 7.786 unit (retail sales) dan 6.704 unit (wholesales) lalu menurun menjadi 6.791 unit (retail sales) dan 6.412 unit (wholesales).
Semakin menciutnya segmen pasar sedan dalam pasar otomotif Indonesia menyebabkan sebagian APM memilih untuk tidak lagi memasarkan sedan. Hal itu bisa saja dilakukan kalau APM tersebut memiliki produk lain yang laris di pasaran seperti Mitsubishi yang tidak memasarkan sedan namun punya Xpander sebagai ujung tombak penjualan. Alhasil, pada akhirnya mereka tetap memasarkan sedan untuk melengkapi varian produk yang ada dan tentu disertai harapan kalau penjualan (sedan) akan meningkat dalam waktu mendatang.
Terkait segmen pasar sedan dalam pasar otomotif Indonesia, Gaikindo membaginya menjadi beberapa sub-segmen atau kelompok, mulai dari kelas sedan sampai dengan 1.500 cc (sedan mini), kelas sedan 1.501 cc-3.000 cc (bensin) & 2.500 cc (diesel) dan kelas sedan di atas 3.000 cc (bensin) dan 2.500 cc (diesel). Pada kelas sedan mini, terdapat dua produk yang saling bersaing ketat sejak tahun 2003 secara konsisten yaitu Honda City dan Toyota Vios, sementara merk yang lainnya sudah menghilang. Pada periode tahun 2019, keduanya mencatat penjualan masing-masing sebesar 502 unit (Toyota Vios) dan 450 unit (Honda City). Menilik pencapaian City dan Vios, berarti segmen pasar sedan mini hanya mencapai penjualan tidak sampai 1.000 unit pada tahun 2019. Sangat jauh sekali jika dibandingkan dengan segmen pasar LCGC.
Berpindah ke segmen pasar sedan kompak, kondisinya sama saja dengan segmen pasar sedan mini. Terdapat dua merk yang saling bersaing ketat dalam segmen pasar sedan kompak yaitu Honda Civic dan Toyota Corolla Altis, dimana keduanya selalu bertukar posisi pertama dan kedua mengikuti pencapaian penjualan pada periode tahun tersebut. Untuk tahun 2019, Honda Civic yang tampil dengan mesin turbo 1.5-liter terjual 750 unit atau turun dari 1.800 unit pada tahun 2018.
Sementara, Toyota Corolla Altis mencatat penjualan 447 unit, juga menurun dibandingkan dengan pencapaian 588 unit (2018). Di belakang Honda Civic dan Toyota Corolla Altis, hadir Mazda3 yang menempel dengan penjualan sebanyak 90 unit. Pertarungan memang masih panjang, dan Mazda mempunyai modal dasar yang bagus untuk meramaikan kompetisi dalam segmen pasar sedan kompak di Indonesia.
Satu tingkat di atas sedan kompak adalah segmen pasar sedan medium yang diisi oleh merk ternama asal Jepang. Dua merk Jepang yang saling bersaing sebagai seteru abadi adalah Honda Accord dan Toyota Camry. Sedangkan Mazda6 menjadi kuda hitam yang siap menciptakan kejutan melalui produk sedan Jepang yang kental dengan karakter ‘Euro feel’.
Pada periode tahun 2019, Honda Accord mencatat penjualan sebanyak 358 unit (naik dari 210 unit pada tahun 2018). Sebaliknya Toyota Camry lebih unggul dengan penjualan mencapai 1.722 unit (naik dari 727 unit pada tahun 2018). Secara umum, kedua sedan medium asal Jepang ini mengalami kenaikan penjualan walau penjualan Honda Accord masih kalah dibanding Toyota Camry. Sedangkan Mazda6 terjual 126 unit (turun dari 347 unit pada tahun 2018). **MS/ Foto-foto: Dok.
Penjualan Total Sedan 2019:
6.791 unit (retail sales)
6.412 unit (wholesales)
Sedan Mini:
Toyota Vios 502 unit
Honda City 450 unit
Sedan Kompak:
Honda Civic 750 unit
Toyota Corolla Altis 447 unit
Mazda3 90 unit
Sedan Medium:
Toyota Camry 1.722 unit
Honda Accord 358 unit
Mazda6 126 unit
KOMENTAR (0)