
Dibukanya kelas baru dalam perhelatan Indonesian Sentul Series of Motorsport (ISSOM) 2015 Seri ke-4, yaitu ‘Open Class’, diakui oleh para pebalap menambah seru ajang motorsport terbesar di Indonesia ini. Pebalap yang turun di kelas unggulan ISSOM 2015, yaitu Super Touring Championship (STC) dan Super Car Championship (SCC), akan langsung terdaftar pada kelas tersebut.
Dengan demikian, bisa dikatakan kelas tersebut adalah Free For All (FFA) Competition, sehingga pada 2 kelas utama SSC dan STC, para pebalap bisa saling berkompetisi tanpa memikirkan kelasnya. Hal ini akan semakin membuat ajang ISSOM semakin menarik untuk diikuti, sebab bisa saja terjadi pebalap pemula berhasil mengalahkan pebalap yang lebih senior.

Salah seorang pebalap dari team Jakarta Ban, Wing Bharoto, mengungkapkan antusiasmenya terhadap kelas baru tersebut, yang menurutnya tentu akan menambah seru ajang balapan di ISSOM ini.
Gelaran ISSOM 2015 yang menghadirkan 11 kelas balapan, diantaranya Kelas Super Car Championship (SCC), Super Touring Car Championship (STC), Euro 2000, Honda Jazz Speed Challenge, Indonesia Retro Race, F 430 Competizone, Kejurnas Indonesia Touring Car Championship, Old Skool Racing Championship, dan Euro 3000 ini memang semakin meriah dengan makin banyaknya peserta yang mengikuti event yang rencananya akan digelar hingga Seri 6 pada tahun ini.
Meskipun demikian, dengan banyaknya pebalap yang ikut dalam tiap kelas tersebut ternyata menjadi tantangan tersendiri untuk Wing Bharoto. “Kendalanya semakin banyak pebalap adalah ketika sudah memimpin dan melakukan overlap terhadap pebalap posisi terakhir, terutama di tikungan, maka strateginya mulai dari kualifikasi harus di depan supaya tidak terlalu tertutup oleh mobil yang lebih lambat, hal ini dilakukan untuk menghindari kesulitan overlap,” ujarnya.

Dalam menghadapi Seri ke-4 ini, persiapan yang dilakukan Wing masih tetap sama dengan seri sebelumnya, dimana upgrade dilakukan pada sektor mesin Ferrari besutannya. Walaupun persaingan semakin ketat, namun ia tetap optimis tetap dapat naik ke podium juara.
Sementara itu, Chief Marketing Officer ABM Enterprise, Ronny Supardi mengatakan bahwa dihadirkannya ‘Open Class’ pada seri ini dimaksudkan untuk memberikan pengalaman berbeda bagi para pebalap di dua kelas, yakni Super Touring Championship (STC) dan Super Car Championship (SCC).
“Open Class ini adalah kelas tambahan. Secara tidak langsung merupakan kelas Over All. Sebelumnya di STC dan SCC ada pembagian klasifikasi yang dibedakan dari cc mobil, level pembalap, jenis mobil dan lain sebagainya. Nah, kalau di Open Class ini semua gabung jadi satu, tidak dibatasi apapun. Race for all,” jelas Ronny.

Serunya lagi, untuk trofi pemenang, seorang pebalap juga memiliki kesempatan meraih lebih dari satu gelar. “Daftarnya cukup sekali, tapi bisa memenangkan dua trofi,” tandasnya. **MS

































KOMENTAR (0)