Penjualan mobil Jeep di tahun 2014 ini, diprediksikan akan menurun. Prediksi ini disampaikan oleh Rieva Muchsin, Chief Marketing Officer PT Garansindo Inter Global, selaku authorized general distributor Jeep di Indonesia.
Menurut Rieva, menurunnya penjualan mobil Jeep tahun ini sebagai imbas dari naiknya Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), selain juga digelarnya pemilihan umum yang bisa berdampak cukup besar terhadap penjualan mobil.
“Diprediksikan tahun ini, penjualan Jeep akan menurun hingga 50 persen dibandingkan tahun lalu,” jelas Rieva, Jum’at (14/2).
Dengan meningkatanya nilai pajak tersebut, maka harga Jeep diperkirakan akan naik menjadi 120 persen, dan jika dirupiahkan maka harga mobil Jeep akan naik sekitar Rp 200 hingga 300 juta.
Tahun 2013, Rieva mengaku pihaknya dapat menjual sekitar 1.200 unit mobil Jeep dari berbagai varian, seperti Grand Cherokee, Wrangler, serta Compass.
Kendati diperkirakan akan mengalami penurunan penjualan, Rieva tetap optimis bahwa peminat mobil Jeep di Indonesia masih tetap banyak. Untuk itu, pihaknya pun melakukan strategi marketing dengan cara mendukung segala aktivitas komunitas, karena menurutnya komunitas pengguna mobil Jeep di Indonesia semakin hari semakin banyak dan tumbuh besar.
“Seperti yang kita lakukan pada saat akhir Januari lalu, dengan mendukung terbentuknya kepengurusan baru JK Owners Indonesia,” pungkas Rieva. **MS
KOMENTAR (0)