Tidak terbantahkan lagi, segmen pasar MPV (multi purpose vehicle) memang menjadi salah satu kontributor terbesar dalam hal penjualan untuk pasar mobil Indonesia sejak beberapa tahun silam. Menilik data angka dari tahun ke tahun, posisi segmen pasar MPV selaku segmen pasar yang paling laris manis penjualannya di Indonesia nyaris tidak bisa dikalahkan oleh segmen pasar manapun. Hal itu sekaligus membenarkan pandangan banyak pihak tentang konsumen Indonesia yang lebih menggemari MPV dan kemudian disusul oleh SUV ketimbang sedan. Di luar soal teknis seperti fitur, harga dan pajak, konsumen Indonesia memang lebih mengutamakan unsur serbaguna dan fleksibilitas yang menjadi nilai jual unggulan MPV.
Sejak beberapa tahun belakangan, Gaikindo tidak lagi secara khusus membuat data penjualan berdasarkan jenis mobil seperti city car, hatchback, MPV atau SUV. Sebagai gantinya, Gaikindo menyatukan beberapa segmen pasar (semisal city car, hatchback, MPV, SUV) menjadi satu segmen pasar dengan nama ‘4×2 Type‘. Alhasil, butuh ketelitian dan kecermatan untuk memilah segmen pasar 4×2 Type tadi sesuai dengan jenis mobilnya.
Namun demikian, MPV dalam pasar otomotif Indonesia dapat dibagi menjadi kelompok-kelompok sesuai karakter teknis produknya. Secara umum, segmen pasar MPV di Indonesia terdiri atas segmen pasar MPV dengan kapasitas mesin sampai dengan 1.500 cc dan segmen pasar MPV yang memakai mesin berkapasitas di atas 1.500 cc (bensin maupun diesel).
Pada periode penjualan tahun 2019, kelompok MPV mencatat angka penjualan yang mencapai 249.272 unit (wholesales) yang berarti menyumbangkan sekitar 44,7% dari penjualan wholesales secara nasional dalam segmen pasar 4×2 di pasar otomotif Indonesia. Dan masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, segmen pasar MPV (masih) didominasi oleh tim enam besar yang terdiri atas merk-merk asal Jepang: Toyota Avanza, Mitsubishi Xpander, Toyota Innova, Suzuki Ertiga, Daihatsu Xenia dan Honda Mobilio.
Seperti sudah diprediksi sebelumnya, Toyota Avanza masih memegang ‘takhta’ selaku penguasa segmen pasar MPV dengan penjualan 86.374 unit. Boleh disebut, Toyota Avanza menyumbangkan sekitar 26% terhadap total penjualan Toyota di pasar otomotif Indonesia. Dan keunggulan tersebut mampu dipertahankan secara berkelanjutan sejak pertama kali Toyota Avanza dirilis di Indonesia pada tahun 2003. Toyota Avanza menjadi favorit konsumen Indonesia karena inilah produk yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.
Menghuni posisi kedua adalah sang penantang dari kubu tiga berlian, Mitsubishi Xpander yang berhasil membukukan penjualan sebanyak 62.666 unit sepanjang tahun 2019. Sempat saling mengejar angka penjualan, akhirnya Mitsubishi Xpander harus mengakui keunggulan Toyota Avanza. Dari segi teknis, Mitsubishi Xpander menawarkan nilai jual unggulan seperti pengembangan produk yang agresif, suspensi nyaman dan penampilan kekinian.
Urutan ketiga ditempati oleh Toyota Innova dengan angka penjualan 52.981 unit. Boleh disebut prestasi Toyota Innova sangat mengesankan karena berada dalam kelompok ‘elite’ tiga besar dalam segmen pasar MPV. Secara teknis, hanya Toyota Innova (dan Isuzu Panther) yang menganut konstruksi body on frame, sementara MPV lainnya menerapkan konstruksi bodi monocoque. Namun dalam hal kenyamanan, Toyota Innova layak mendapatkan jempol.
Berada di tempat ke-empat tentunya menjadi prestasi tersendiri bagi Suzuki Ertiga yang meraih penjualan berjumlah 24.549 unit. Pengembangan dan penyegaran produk yang rutin dilakukan oleh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) disertai banyaknya varian yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen menjadi salah satu resep keberhasilan Suzuki Ertiga. Tidak ketinggalan penampilan eksterior Suzuki Ertiga yang mengedepankan aspek dinamis dan stylish turut mendongkrak minat konsumen untuk memilikinya.
Kursi nomer lima menjadi milik Daihatsu Xenia dengan volume penjualan 21.674 unit. Terkait pencapaian penjualan Daihatsu Xenia yang menurun, PT Astra Daihatsu Motor menyebutkan prioritas untuk memenuhi permintaan pasar ekspor dan prioritas produksi untuk model lain. Tentunya tidak mengesampingkan faktor non teknis seperti kehadiran produk baru dari kompetitor lain dan kemunculan merk asal China yang sarat daya pikat untuk menggoda konsumen agar bersedia pindah ke lain merk.
Posisi ke-enam dihuni oleh Honda Mobilio yang meraih penjualan sejumlah 15.318 unit. Dalam pasar otomotif Indonesia, Honda Mobilio menjadi catatan tersendiri karena penjualannya terus menurun dari tahun ke tahun. Saat pertama kali meluncur pada tahun 2014, penjualan Honda Mobilio mencapai 79.288 unit namun penjualan pada tahun-tahun selanjutnya malah merosot drastis. Kehadiran produk baru dari sesama merek Jepang maupun China serta daya pikat LCGC menjadi faktor-faktor yang mengganggu penjualan Honda Mobilio.
Pada posisi ke-tujuh sampai ke-sepuluh terjadi ‘pertarungan’ antara merk Jepang dan China. Hebatnya, Wuling menjadi merk China pertama yang mampu menempati kursi nomer tujuh dengan penjualan Confero sebanyak 9.137 unit, sekaligus mengalahkan beberapa merk mapan asal Jepang. Selanjutnya Nissan Livina sukses untuk kembali ke jalur semula (Low MPV) dengan mengandalkan Mitsubishi Xpander hasil ‘ganti baju’ dan berada di posisi ke-delapan. Urutan nomer sembilan hingga sepuluh diisi oleh Low MPV jenis cab over engine yang diproduksi oleh Daihatsu (Gran Max dan Luxio) serta Suzuki (APV). **MS/ Foto-foto: Dok.
Penjualan MPV 2019 249.272 unit (wholesales)
Toyota Avanza 86.374 unit
Mitsubishi Xpander 62.666 unit
Toyota Innova 52.981 unit
Suzuki Ertiga 24.549 unit
Daihatsu Xenia 21.674 unit
Honda Mobilio 15.318 unit
Wuling Confero 9.137 unit
Nissan Livina 8.896 unit
Daihatsu Gran Max 6.529 unit
Suzuki APV 4.269 unit
Daihatsu Luxio 3.992 unit
Wuling Cortez 2.478 unit
Datsun Cross 1.862 unit
Toyota Sienta 1.030 unit
Suzuki Carry 498 unit
KOMENTAR (0)