Terdampak Covid-19, BMW Akan Rumahkan 5.000 Karyawan

Terdampak Covid-19, BMW Akan Rumahkan 5.000 Karyawan

Meski terus melahirkan model baru, BMW nyatanya juga tidak cukup kuat menghadapi pandemi Corona Covid-19. BMW merencanakan mengurangi karyawan hingga 5.000 orang. Ini merupakan respons pabrikan yang juga menaungi merek MINI dan Rolls-Royce terhadap kondisi dunia otomotif belakangan. Performa penjualan kendaraan, khususnya BMW terus mengalami kemerosotan akibat pandemi COVID-19.

Masyarakat pun tengah fokus pada kebutuhan primer, mengesampingkan dulu keperluan sekunder. Langkah itu dapat mengurangi pengeluaran, sehingga dapat menjaga kondisi perusahaan stabil. Setidaknya sampai kondisi pulih total. Sebelumnya pabrikan telah menghentikan aktivitas produksi sejak April, sebelum akhirnya dibuka kembali pertengahan Mei.

Terdampak Covid-19, BMW Akan Rumahkan 5.000 Karyawan

Nicolas Pete, Chief Financial Officer BMW mengungkapkan, pihaknya akan mengurangi jam kerja bagi karyawan dengan kontrak pendek, dan membebastugaskan beberapa tanpa dibayar. “Bila ini belum cukup untuk menjaga kestabilan perusahaan, kemungkinan BMW juga mengimplementasikan paket pensiun dini,” ungkap Nicolas.

Sebagai informasi, pada triwulan pertama 2020, BMW Group menjual 477.111 unit ke seluruh dunia. Dibandingkan tahun lalu pada periode sama, terdapat penurunan signifikan mencapai 20,6 persen. Detailnya untuk BMW 411.809 unit (turun 20.1 persen), Mini sebanyak 64.449 (turun 23,4 persen) dan Rolls-Royce 853 (turun 27,2 persen).

Terdampak Covid-19, BMW Akan Rumahkan 5.000 Karyawan

KOMENTAR (0)