Untuk mempertegas kehadiran Shell di Indonesia, pada hari Rabu (15/8) bertempat di Pabrik Shell, Marunda, Bekasi, Shell meluncurkan produk pelumas Shell dengan sertifikasi SNI dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Tak hanya itu, di lokasi yang sama juga Shell meresmikan Customer Experience Center (CEC) yang diresmikan langsung oleh Achmad Sigit Dwiwahjono selaku Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.
“Standarisasi produk pelumas otomotif kami yang bersertifikasi SNI dan didukung oleh kandungan dalam negeri serta diresmikannya Customer Experience Center merupakan wujud nyata dari kampanye “Shell Untuk Indonesia” yang merupakan penegasan komitmen kami untuk bersama-sama mendorong pembangunan negeri ini,” kata Dian Andyasuri, Direktur Pelumas PT Shell Indonesia saat konferensi pers.
Perlu diketahui, PT Shell Indonesia merupakan perusahaan energi internasional pertama yang berhasil meraih sertifikat SNI dari Badan Standarisasi Nasional (BSN) untuk produk pelumas otomotif. Produk pelumas yang dimaksud , yakni Shell Helix, Shell Rimula, Shell Spirax dan Shell Advance.
Tak hanya itu, tiga produk pelumas Shell yaitu Shell Shell Argina S3 40, Shell Rimula R4X 15W/40 dan Tellus S2 MX68. juga telah berhasil memperoleh sertifikat TKDN dari Kementrian Perindustrian Republik Indonesia.
Sertifikat ini menunjukkan bahwa kandungan ketiga produk pelumas Shell telah memenuhi persyaratan komponen dalam negeri yang ditetapkan pemerintah. Selain itu, Shell terus berupaya meningkatkan TKDN untuk produk pelumas industri.
Pelumas Shell yang telah mendapatkan sertifikat SNI dan TKDN telah 100% diproduksi di pabrik pelumas Shell (Lubricants Oil Blending Plan/LOBP) di Marunda, Bekasi. Sejak beroperasi pertama di tahun 2015 lalu, LOBP Marunda telah mampu memproduksi lebih dari 100 SKU (Stock Keeping Units). LOBP Marunda Center yang berdiri di atas tanah seluas 75.000 m², telah 100% menggunakan tenaga kerja Indonesia dan setiap tahun, LOBP Marunda mampu memproduksi hingga 136 juta liter atau 120 ribu ton pelumas untuk kebutuhan domestik maupun ekspor.
“Melalui pabrik ini, kami menghadirkan kapabilitas produksi pelumas kelas dunia ‘buatan Indonesia’ untuk memperkuat rantai pasokan kami,” pungkasnya.
KOMENTAR (0)