Prinsipal Chery berencana membangun manufaktur untuk perakitan mobil di Indonesia. Di mana, pabrikan mobil asal Tiongkok ini melihat potensi yang besar di indutri otomotif Indonesia.
Dalam hal ini, Chery mempertimbangkan kebutuhan mobil setir kanan yang semakin meningkat. Sedangkan, manufaktur Chery di Tiongkok fokus memproduksi mobil setir kiri.
Vice President, PT Chery Sales Indonesia (CSI), Harry Komora menjelaskan bahwa saat ini pihaknya masih sewa pabrik milik PT Handal Indonesia Motor untuk proses perakitan Semi Knocked Down (SKD) selama tiga tahun.
“Sekitar tahun 2025/2026 akan established pabrik di Indonesia. Pabrik Chery untuk setir kanan akan fokus di sini, dan juga akan diekspor,” jelas Harry saat pembukaan diler Chery Pluit beberapa waktu lalu.
Selain itu, dirinya juga mengungkapkan jika produksi setir kanan di Tiongkok, biaya yang dibutuhkan oleh prinsipal Chery bakal terlalu mahal. Proses mempersiapkan pabrik ini juga sambil melihat potensi kebutuhan pasar regional supaya kapasitas produksinya bisa optimal.
“Kunjungan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu ke Tiongkok sekaligus untuk terdeklarasi Chery akan invest di Indonesia. Ditunjuknya Indonesia sebagai basis produksi setir kanan,” tambah Harry.
Prinsipal Chery tak ingin investasinya jadi sia-sia akibat fasilitas produksi hanya terpakai setengahnya. Untuk itu, mereka kini terus berfokus mengkalkulasikan kebutuhan mobil setir kanan di pasar regional.
“Chery masuk ke sini dengan SKD sewa pabrik selama tiga tahun sambil jualan sambil lihat market. Ketika hitungan potensinya sudah dapat, prinsipal akan segera investasi bangun pabrik di Indonesia,” pungkas Harry.
Nantinya, mobil yang dirakit Chery di Indonesia juga akan diekspor ke Australia, Selandia Baru, dan banyak negara yang mengadopsi setir kanan.
KOMENTAR (0)