Julukannya “Mr K” – kependekan dari “Katayama”, yang memang menjadi panggilan popularnya di dunia otomotif: Yutaka Katayama; meskipun nama aslinya adalah Yutaka Asoh.
Dialah presiden pertama Nissan Motor Corporation USA, yang dengan berani menelurkan kendaraan sport-ekonomis – yang belakangan dikenal sebagai Nissan Z. Dari tangannya pula tercipta merk Datsun, sebuah brand Nissan lainnya yang beredar luas di Amerika.
Yutaka lahir di Prefektur Shizuoka, Jepang, 15 September 1909, dari keluarga pengusaha kaya yang kemudian hijrah ke Taiwan. Di sana, Yutaka muda sempat sakit malaria parah – yang oleh orang Jepang disebut sebagai “Katayama” – dan dikirim pulang ke rumah kakeknya, seorang tuan tanah kaya-raya di Saitama Prefektur. Namun, kata “Katayama” yang kemudian diimbuhkan di belakang nama Yutaka justru diambil dari nama keluarga Masako Katayama, wanita yang ia nikahi tahun 1937.
(Jadi, memang tak jelas betul mengapa dia “membuang” nama “Asoh”. Kepada orang-orang terdekatnya, Yutaka hanya mengaku ia masih memiliki dua saudara kandung, dan menyerahkan kepada mereka untuk meneruskan nama Asoh.)
Pertengahan 1929, Yutaka memperoleh eksposur pertamanya ke Amerika Serikat justru disaat ia sedang bersiap-siap memasuki Universitas Keio, almamater sang Ayah. Ketika itu Yutaka mendapat pekerjaan sebagai karyawan di kapal barang London Maru yang membawa kargo berupa sutra mentah ke Victoria, British Columbia, Vancouver, dan Seattle. Ia sempat menghabiskan empat bulan berkeliling Pacific Northwest, sementara kapalnya sedang memuat kargo untuk melakukan perjalanan kembali.
Balik ke Jepang, Yutaka akhirnya melanjutkan kuliah di Universitas Keio, dan lulus tahun 1935, sebelum bekerja untuk Nissan. Dari sinilah karir gemilangnya berawal.
Selama Perang Dunia II, sekitar tahun 1939, Yutaka diperintahkan untuk selalu melaporkan setiap hasil kerjanya ke pabrik Nissan di Manchukuo, sebuah negara boneka bentukan Jepang. Namun, dengan caranya, ia berhasil kembali ke Jepang pada tahun 1941, bahkan menolak perintah untuk kembali ke Manchukuo, sehingga namanya didiskreditkan sebagai “desersi” – yang kemudian dipulihkan setelah perang usai.
Tahun 1960, Yutaka mendarat lagi di Amerika ketika Nissan mengirimnya untuk melakukan riset pasar. Pulang dari sana, ia membujuk para petinggi Nissan di Jepang untuk mulai berekspansi ke Amerika Serikat.
Bujukan dan hasil risetnya yang masuk akal, belakangan membuahkan pendirian Nissan Motor Corporation USA (NMC-USA), pada 28 September 1960, dengan Takashi Ishihara sebagai Presiden. Yutaka Katayama sendiri, bersama rekannya, Soichi Kawazoe, ditunjuk menjadi Wakil Presiden. Katayama bertanggungjawab untuk Divisi Barat, sedangkan Kawazoe di Diivisi Timur.
Tak sampai setahun berselang, Yutaka diangkat menggantikan Takashi Ishihara sebagai Presiden NMC-USA. Secara historis, Yutaka adalah presiden kedua. Namun, selama memimpin NMC-USA, Ishihara hanya berkantor di Jepang. Sehingga, boleh dibilang, Yutaka Katayama-lah Presiden NMC-USA pertama yang secara fisik berada dan berkantor di Amerika Serikat.
Di awal-awal kepemimpinannya, Mr K langsung melakukan gebrakan dengan mengimpor Datsun model spl212 Fairlady edisi perdana (1960), dilanjutkan Datsun 2000 Sport.
Saat berjualan di Amerika, ia selalu menekankan layanan pemeliharaan kendaraan yang prima dan penampilan karyawan dealer yang ramah. Ia bahkan membuat iklan pertama Datsun dengan memvisualkan pentingnya pemasaran – yang sampai hari ini banyak ditiru para pelaku industri otomotif.
Memasuki 1968, Datsun 510 diluncurkan. Dengan harga US$ 2.000, sedan tersebut dilengkapi suspensi belakang independen. Namun, sebelum diekspor, Mr K membujuk kantor pusat Nissan di Jepang untuk menambahkan mesin berkapasitas 1.6 liter pada seluruh 510, yang memang pas untuk kondisi jalan raya Amerika.
Puncaknya saat ia memperkenalkan Datsun 240Z pada 1970 – yang oleh Nissan tadinya ingin diberi nama Fairlady.
240Z segera menjadi ikon. Harganya lebih terjangkau, namun kualitasnya tak kalah dengan mobil-mobil sport sekelas Chevrolet Corvette. Mr K sendiri mengaku, Nissan Sport Z adalah bagian dari hidupnya.
“Bagiku, mobil tak ubahnya seekor kuda. Aku ingin mengendarainya selaras dengan detak jantungku,” katanya.
Demikian monumentalnya 240Z, sampai-sampai Carlos Ghosn, Chief Executive Nissan, membangkitkan kembali mobil tersebut tahun 2002, setelah sejak 1996 tak lagi diproduksi.
Kamis, 19 Februari silam, bertepatan dengan Tahun Baru Imlek, kabar duka dilansir situs resmi Nissan: Yutaka Katayama wafat karena gagal jantung dalam usia 105 tahun. Ia meninggalkan seorang istri, dua putra dan dua putri, 11 cucu serta 18 cicit.
Kendati telah tiada, dunia mungkin tak akan pernah bisa melupakan sepak-terjang dan ide-ide radikal “Father of The Z” – julukan lainnya bagi Yutaka yang diberikan saat ia meraih penghargaan internasional sebagai pencipta mobil sport-ekonomisberkualitas tinggi; sekaligus meruntuhkan mitos-sinis orang-orang Amerika dan Eropa yang beranggapan: “Produk buatan Jepang sangat identik dengan harga terjangkau namun tak terurus!”
Setelah meninggalkan Amerika tahun 1975 dan kembali ke Jepang, ia memutuskan pensiun dari Nissan pada 1977. Atas kontribusinya untuk dunia otomotif, ia pernah diganjar Automotive Hall of Fame 1998 dan Japan Automotive Hall of Fame 2008.
“Dedikasi” terakhirnya untuk Nissan adalah saat karakternya sebagai Mr K diperankan oleh aktor Dale Ishimoto dalam iklan Nissan Frontier tahun 1997 bersama Jack Russell Terrier. Muncul di adegan penutup, “Mr K” hanya berucap singkat: “Dogs Love Trucks!” – yang kemudian menjadi tagline iklan tersebut.
KOMENTAR (0)