Hingga beberapa tahun lalu, kegiatan penjelajahan di luar jalan aspal mulus alias alam bebas (alias off road) membutuhkan preparasi maksimal berupa mobil yang memang disiapkan secara spesifk untuk keperluan tersebut.
Selain mobil yang memiliki spesifkasi khusus, petualangan off road juga memerlukan pengemudi dengan tingkat kemahiran tinggi dalam hal off road driving dan pengetahuan luas untuk memilih gear yang tepat, mengoperasikan transfer case, menentukan sistem diferensial saat menghadapi beragam kondisi medan lintas alam.
Harap maklum karena tingkat ketrampilan mengemudi off road untuk lumpur berbeda dengan pasir. Begitu pula teknik mengemudi off road untuk rock crawling tentunya berlainan dengan teknik mengemudi off road di jalan salju.
Belakangan sekitar pertengahan dasawarsa 2000-an, sejumlah pabrikan mobil (umum maupun spesialis SUV) mulai melirik teknologi dan memperkenalkan inovasi yang membantu pengemudi untuk menjadi offroader tulen. Dengan demikian memberikan kemudahan kepada siapapun untuk menjelajahi jalan atau medan yang tidak ramah bagi mobil biasa.
Fitur tersebut memiliki banyak nama, mulai nama generik seperti Terrain Management System hingga nama spesifk yang dipatenkan oleh Land Rover seperti Terrain Response System. Kini, ftur tersebut sudah menjadi kelengkapan standar pada berbagai SUV yang diproduksi oleh beragam pabrikan. Namun perlu digarisbawahi, segenap teknologi elektronika canggih tersebut tidak bekerja secara otomatis karena tetap membutuhkan input pengemudi untuk melakukan pemilihan secara manual.
Secara teknis, Terrain Management System adalah program khusus yang secara independenn mampu mengubah settingan berbagai sistem dan pergerakan mobil untuk melalui medan-medan tertentu. Agar mudah, settingan tersebut dikelompokkan dan pengemudi hanya perlu memutar tombol untuk memilih menu berdasarkan medan yang yang akan dilalui.
Sistem Terrain Management mengatur rentang respons pedal gas secara variabel yang disesuaikan dengan beragam kondisi rute jalan licin seperti salju, lumpur, atau rumput. Saat bekerja, Terrain Management System akan mengatur Engine Management System, Gearbox Management, Intelligent Differential Control, Dynamic Stability System, Traction Control System, Hill Descent, Hill Ascent dan Air Suspension.
Pada umumnya, pilihan mode menjelajah pada Terrain Management System terdiri atas Normal/Tarmac, Snow/Gravel/Grass, Mud/Ruts, Sand, dan Rock Crawling. Pada sisi lain, faktor ban juga memberikan pengaruh tersendiri karena jika menggunakan ban untuk jalan aspal semisal ban jenis highway terrain (H/T), maka mode Mud/Ruts, Sand, atau Rock Crawling tidak akan bekerja dengan optimal. Jadi, selalu sesuaikan ban dengan jenis medan off road yang dilewati.
Mode Normal/Tarmac
Mode Tarmac/Normal berarti Terrain Management System dalam kondisi tidak aktif (off) karena mobil bergerak dalam keadaan cuaca normal dan jalan normal. Contohnya, mobil dipakai dalam kota atau melaju kencang di jalan bebas hambatan antarkota.
Grass/Gravel/Snow
Mode Grass/Gravel/Snow ditujukan untuk menjelajah medan offroad ringan dan jalan berkarakter licin seperti jalan berkerikil, tanah kering, rumput atau jalan bersalju, namun dengan permukaan jalan yang agak keras. Sistem Terrain Management akan membuat mobil mulai bergerak dengan posisi transmisi pada gear ke-2 atau ke-3 saat tranfer case pada posisi low gear ratio. Performa mobil sedikit lebih agresif dan wheel-spin dikontrol untuk memaksimalkan traksi ban. Sedangkan peredaman suspensi dibuat sedikit lebihi keras untuk mengurangi artikulasi. Mode Grass/Gravel/Snow tidak cocok untuk kondisi medan off road ekstrem.
Mud/Ruts
Mode Mud/Ruts menggerakkan mobil dari posisi diam dan sistem akan memulai pergerakan dengan transmisi pada posisi gear ke-1 disertai pengaturan mesin untuk menghasilkan torsi optimal sesuai kebutuhan. Peredaman suspensi dibuat soft untuk meningkatkan artikulasi dan wheelspin dikendalikan agar traksi ban lebih optimal demi memaksimalkan momentum di jalan “lunak” tersebut. Area yang cocok untuk mode Mud/Ruts adalah jalan berlumpur dan jalan becek berlubang.
Sand
Mode Sand untuk menjelajah medan berpasir, padang pasir atau pasir pantai. Sistem akan membuat transmisi seperti “tertahan” pada satu posisi gear selama beberapa waktu sebelum berpindah ke posisi gear transmisi yang lebih tinggi. Singkatnya, sistem membutuhkan torsi mesin secara maksimum agar roda dapat tetap bergerak dalam pasir yang dalam. Sistem kontrol traksi dan sistem kontrol stabilitas akan membiarkan sedikit wheel-spin agar tetap ada momentum untuk bergerak. Namun pada sejumlah SUV, sistem kontrol traksi akan menghilangkan sama sekali wheel-spin agar mobil dapat bergerak seperti di jalan aspal normal.
Rock Crawling
Saat pengemudi memilih mode Rock Crawling, maka injakan kaki kanan pada pedal gas wajib dilepaskan. Sistem Terran Management akan mengatur artikulasi yang panjang pada suspensi dan mobil membutuhkan transfer case dengan posisi low range agar saat merayapi batu pergerakan mobil lebih optimal.
(Teks: Heradiranto)
KOMENTAR (0)