Memulai perjalanan pada tanggal 24 Agustus 2022 dinihari, rombongan Mercedes-Benz Classic Club Indonesia (MCCI) ‘Road to Medan and KM 0’ akhirnya mampu menyelesaikan rute yang telah ditentukan sejak keberangkatan, yaitu Kilometer Nol, Pulau Sabang, Banda Aceh.
Lelah, sudah pasti, namun hal tersebut tidak menyurutkan peserta untuk bisa mengeksplor keindahan yang tersaji di tempat yang terkenal dengan nama Pulau Weh yang berada di Barat Laut Pulau Sumatera tersebut.
Setelah puas mengitari keindahan Pulau Sabang dan merayakan ulang tahun MCCI ke-23, rombongan MCCI ‘Road to Medan and KM 0’ pun melanjutkan perjalanan mereka menuju Kota Medan, tempat digelarnya Jambore Nasional (Jamnas) Mercedes-Benz Club Indonesia (MB Club INA) yang ke-17.
Muhammad Qodri Siregar, SE, MM, Presiden MCCI mengatakan, menempuh perjalanan hampir 4.0000km dari Jakarta, akhirnya kami berhasil mencapai tujuan di Kilometer Nol, Pulau Sabang, Banda Aceh dan berakhir di Kota Medan untuk menghadiri acara Jamnas MB Club INA ke-17.
“Tidak hanya itu, karena dalam kesempatan kali ini, kami juga merayakan hari jadi MCCI ke-23 di Pulau Sabang. Sebuah perjalanan panjang bagi sebuah klub otomotif di Indonesia. Saya berharap MCCI ini bisa terus kompak dan solid,” kata Qodri saat ditemui di Medan.
Qodri menambahkan bahwa banyak sekali hal yang timbul selama perjalanan dari Jakarta hingga ke Pulau Sabang dan Medan. Namun, dengan semua hal tersebut rasa kekeluargaan kami semakin tumbuh yang membuat MCCI ini semakin guyub.
“Tidak mudah melakukan perjalanan panjang dengan banyak peserta. Karena setiap orang pasti memiliki karakter yang berbeda. Tapi, dengan kebersamaan, semua halangan dan rintangan selama perjalanan ini bisa teratasi dengan baik,” ungkap Qodri.
Saat disinggung mengenai hambatan atau kesulitan saat berkendara bersama mobil klasik ini, Qodri pun menjelaskan bahwa banyak sekali hal yang perlu kita terapkan. Dan berbicara soal perjalanan sejauh 4.000km seperti ‘Road to Medan and KM 0’ ini, kami pasti menyiapkannya secara maksimal. Karena sebelum melakukan perjalanan, kita semua lakukan yang namanya ‘scrutineering’ dan pastinya menyiapkan berbagai spare part untuk persediaan selama perjalanan.
“Mobil klasik itu sangat kuat, tangguh dan pastinya bisa dibawa kemana saja. Satu hal yang penting adalah, bahwa memiliki mobil klasik ini merupakan sebuah investasi. Karena semakin tua usia mobil kita, harganya pun semakin mahal. Jadi kita harus menjaganya dengan baik,” pungkas Qodri.
Sekedar informasi bahwa setelah sukses menggelar ‘Road to Medan and KM 0’ ini, MCCI juga memiliki rencana untuk merambah berbagai wilayah Indonesia lainnya. Kita tunggu saja gebrakan apa lagi yang akan dilakukan klub pecinta Mercedes-Benz jadul ini.
Mas Agus emang keren dah foto²nya
Jaya selalu otoblitz, sebagai barometer peliputan aktivitas auto motif