Mirip manusia, ternyata mobil juga memiliki karakter tersendiri. Itu sebabnya, pabrikan otomotif dituntut untuk mampu memilih nama yang tepat untuk mobil buatannya. Salah pilih nama, bisa berdampak fatal. Tentu saja pemilihan nama yang tepat belum menyelesaikan masalah karena juga dibutuhkan konsistensi terkait nama tersebut. Dan inilah contoh pabrikan mobil yang sukses dengan nama yang tepat dan konsistensi yang layak mendapatkan pujian.
- Ford Mustang (1964-sekarang)
Ada yang bilang kalau Ford terinspirasi oleh nama salah satu pesawat tempur terbaik pada era Perang Dunia II. Faktanya, Ford memakai nama Mustang karena mobil tersebut memberikan rasa kebebasan dan kesenangan mengemudi yang maksimal layaknya kuda Mustang. Berangkat dari latar belakang tersebut, Ford mengembangkan varian tambahan Mustang dengan nama Boss (Mustang Boss), Cobra (Mustang Cobra) dan Shelby (Mustang Shelby) yang mengacu pada performa istimewa. Nyatanya, Ford Mustang tanpa tambahan nama apapun di belakangnya sudah identik dengan performa terbaik.
2 – Ferrari Testarossa (1984-1996)
Testarossa berarti “red head” dalam bahasa Italia, mengacu pada warna merah untuk penutup kepala silinder mesin. Harus diakui, tradisi dan keindahan bahasa Italia membuat Testarossa menjadi salah satu nama terbaik untuk sports car. Dan bukan sebuah kebetulan kalau mid engine coupe kreasi Ferrari tersebut memiliki kemiripan nama dengan mobil balap Testa Rossa yang berlaga pada akhir tahun 1950-an. Tentu saja, Ferrari Testarossa bukan sekadar “jual kecap” karena dibekali mesin V12. Artinya, desain memikat dan performa istimewa selalu identik dengan nama Testarossa.
3 – Shelby American Cobra (1962-1967)
Carroll Shelby mengaku mendapatkan nama Cobra saat bermimpi dalam tidurnya. Jujur saja, nama Cobra memang ironis; performa luar biasa dari sebuah mobil yang serba biasa. Yang pasti, apapun inspirasinya, Cobra menjadi salah satu nama terbaik untuk mobil sport seperti AC Cobra versi orisinal. Nama Cobra juga digunakan Ford untuk salah satu varian Mustang (Shelby Mustang Cobra) sejak tahun 1960-an. Sayangnya masih belum cukup untuk menggoyang minat konsumen Chevrolet Corvette.
4 – Lamborghini Countach (1974-1990)
Lamborghini punya tradisi khusus untuk memilih nama-nama produk yang terinspirasi dari kegiatan adu banteng melawan matador. Namun Countach mematahkan tradisi tersebut karena nama Countach dalam bahasa Italia mengacu pada sesuatu yang indah, sexy dan mengesankan. Bagi mereka yang kurang familiar dengan bahasa Italia, pengucapan Countach menjadi masalah. Lebih kurang begini pengucapannya, “cown-tack.”
5 – Dodge Viper (1992-sekarang)
Ketika Dodge memasuki segmen pasar sports car pada awal tahun 1990-an, banyak kalangan yang memandang sebelah mata. Beruntung Dodge merilis Viper dengan performa impresif dan sosok intimidatif sehingga menempatkan sang ular menjadi salah satu nama terbaik untuk sports car. Dikenal sebagai Copperhead saat masih menjadi prototipe, nama Viper dipilih karena tampilan fascia depan yang mirip reptil berbisa. Kini Dodge Viper menjadi salah satu sports car yang hanya bisa dikendalikan oleh pengemudi dengan tingkat ketrampilan tinggi.
6 – Chevrolet Corvette (1953-sekarang)
Sejatinya Corvette adalah terminologi untuk kapal perang dengan bobot 500 ton – 3000 ton. Sebagian kalangan menyebut Chevrolet mengadaptasi nama Corvette karena terkesan keren. Walau desain awal berasal dari Harley Earl yang lalu disempurnakan oleh Zora Arkus-Duntov, sejatinya pegawai GM bernama Myron Scott yang memberi nama Corvette. Lebih dari setengah abad kemudian, Chevrolet Corvette identik dengan kata “speed” sehingga layak menyandang predikat “one of the best car name”.
- Bugatti Veyron (2006-sekarang)
Bugatti mempunyai daya tarik magis bagi para car enthusiast, sehingga pabrikan otomotif asal Prancis itu membutuhkan produk unggulan yang sangat kharismatik untuk menunjang nama besar yang diciptakan oleh sang pendiri, Ettore Bugatti. Dan Bugatti sangat paham ketika harus memilih nama yang tepat untuk sports car kreasinya. Nama Veyron berasal dari Pierre Veyron, pembalap Prancis yang berpacu untuk Bugatti dan memenangkan lomba 24 Hours of Le Mans pada tahun 1939 bersama Bugatti Type 57S.
- Porsche Carrera (1956-sekarang)
Salah satu nama terbaik untuk sports car yang boleh jadi tidak selalu bisa menikmati kisah suksesnya. Nama Carrera tampil pada fender Porsche 356 keluaran tahun 1956 (dalam bahasa Spanyol, Carrera berarti “race”) dan identik dengan produk Porsche yang istimewa karena menawarkan potensi luar biasa. Walau mungkin kurang familiar dengan Carrera, begitu mendengar nama Carrera langsung terbayang kata “kencang”. Contoh nyata sifat “kencang” sangat pas digambarkan oleh Porsche Carrera GT.
KOMENTAR (0)