Sejarah mobil dimulai semenjak tahun 1768, dengan penciptaan mobil bermesin uap yang mampu mengangkut beberapa orang oleh Nicolas-Joseph Cugnot. Pada tahun 1807, hadir mobil pertama yang didukung oleh mesin dengan pembakaran internal berbahan bakar gas oleh François Isaac de Rivaz. Penemuan mesin pembakaran internal dengan bahan bakar bensin pada 1885 kemudian membawa angin segar bagi industri otomotif dunia.
Tahun 1886 dianggap sebagai tahun kelahiran mobil produksi pertama, dengan hadirnya Benz Patent Motorwagen dari seorang industrialis Jerman Karl Benz. Mobil produksi massal pertama diluncurkan oleh Karl Benz pada tahun 1888 di Jerman dan, di bawah lisensi dari Benz, juga dibangun di Perancis oleh Emile Roger.
Era Vintage (Vintage Era): 1918 – 1929
Mobil-mobil di era vintage memiliki desain bodi yang lebih modern, dengan penerapan lekuk bodi serta penggunaan roda dengan ban karet. Era vintage yang berlangsung dari akhir Perang Dunia I (1918) ini berlangsung hingga ‘Wall Street Crash’ pada akhir tahun 1929. Selama periode ini, mobil bermesin depan mendominasi penjualan, dengan bodi mobil tertutup dan standarisasi kontrol yang menjadi acuan.
Pada tahun 1919, rem hidrolik diciptakan oleh Malcolm Loughead (co-founder Lockheed), dan diadopsi oleh Duesenberg Model A keluaran 1921. Di era ini pula, Hermann Rieseler dari Vulcan Motor menemukan transmisi otomatis pertama, yang memiliki gearboks dua percepatan, konverter torsi, dan kopling tertutup. Sayangnya, penemuannya ini belum bisa memasuki produksi hingga awal 1940-an.
Dalam era vintage ini pula, desain mobil ponton yang revolusioner dengan fender yang diintegrasikan pada bodi, running boards dan elemen non-kompak lainnya diperkenalkan oleh Fidelis Böhler dalam jumlah kecil, namun produksi massal mobil jenis ini baru dimulai setelah Perang Dunia II.
Antara tahun 1922 dan 1925, jumlah produsen mobil di AS merosot tajam dari 175 perusahaan menjadi hanya 70 perusahaan saja. HA Tarantous, managing editor MoToR Member Society of Automotive Engineers, dalam sebuah artikelnya di New York Times pada akhir 1925 memberi penjelasan ini: “Banyak produsen tidak dapat mengikuti perkembangan unit produksi yang lebih besar namun dengan penurunan harga jual, terutama untuk produksi mobil berharga murah, yang biasa disebut coach“.
Terlepas dari permintaan yang lebih tinggi untuk mobil-mobil yang berdesain lebih kecil, Tarantous menyebutkan finishing pyroxylin, mesin delapan silinder, rem empat roda dan ban karet yang menggelembung sebagai tren otomotif terbesar di tahun 1925-an.
Beberapa mobil era vintage yang ikonik diantaranya Austin Seven, Bugatti Type 35, Lancia Lambda, Ford Model A (New, 1927-1931), hingga Hanomag 2/10 PS (1924) yang menjadi mobil berdesain ponton pertama.
KOMENTAR (0)