Review I The Apple Car

Review I The Apple Car

Hello! Ini adalah momen di mana kita semua memiliki produk Apple. Ketika hubungan yang janggal antara Anda dan perangkat elektronik menjadi seperti hubungan antara Anda dan sahabat. Momen itu terjadi pada diri saya beberapa tahun silam ketika saya menggunakan komputer Compaq model awal. Keyboard-nya mengeluarkan suara ‘klak’.

Lalu, Anda harus mengetikkan perintah seperti C:find /V pada DOS. Semua kisah berlanjut ke layar keruh berwarna hijau, huruf-huruf yang membuat perut mulas. Selanjutnya seorang kawan memberikan kesempatan untuk menggunakan MacIntosh ketika dia sedang pergi. Saya dengan perlahan memutar-mutar tangan kanan untuk membiasakan diri dengan clicker-box dari plastik.

Review I The Apple Car

Tiba-tiba, layar berkedip dan muncul tulisan “Hello”. Saya tidak yakin membalasnya dengan mengucapkan “hello” juga–tapi bisa jadi ya. Perjumpaan demi perjumpaan, Apple telah menjalin serangkaian hubungan dari semula perangkat elektronik yang tumpul menjadi “lembaran kain” dalam hidup kami. Berapa kali seseorang mengangkat iPhone-nya dan mengatakan,”Ini ADALAH hidup saya !” Mobil yang ada saat ini seperti komputer Compaq jaman dahulu. Dan Apple tahu itu.

Steve Jobs juga sudah tahu itu di tahun 2008 ketika Apple sedang berada di persimpangan jalan dengan iPhone generasi pertamanya. Apa yang menjadi fokus di masa depan? Sebuah mobil listrik dilaporkan ada di dalam daftar berdampingan dengan ponsel pintar multi sentuh yang lebih matang.

Review I The Apple Car

Cupertino yang kurang tangguh, sumber daya era 2008-an, ditugaskan melaksanakan proyek terakhir Jobs yang terbukti sungguh-sungguh tepat. iPhone mampu membanjiri pundi-pundi Apple dengan uang sebanyak US$ 216.000.000. Itu MILLLIAR-an dolar, menirukan gaya Carl Sagan yang eksentrik dalam melafalkan secara berlebihan, dikumpulkan dari seluruh dunia. Apa artinya itu bagi orang-orang seperti kami yang hanya sanggup makan di Taco Bell? Itu cukup untuk memborong saham GM, Ford, dan Fiat Chrysler. Digabungkan. Dan kemudian membeli Detroit kembali. Beberapa pemegang saham Apple telah berteriak-teriak meminta Cook dan perusahaannya untuk mengambil Tesla dengan cepat ketika sedang goyah.

Dan kadang, Apple acuh tak acuh dengan perubahan itu. Di akhir 2013, Elon Musk bertemu dengan kepala akuisisi Apple dan kemudian menempel Jony Ive, Kepala Desain Apple, di pesta usai Oscar. Sebagai tambahan gambaran yang hangat, Laurene Jobs mengembalikan Mercedes-Benz SL55 AMG yang terkenal tanpa plat nomor milik mendiang suaminya dan menggantinya dengan Tesla Model S. Tapi Musk menyangkal kesepakatan dengan Apple akan membantu tujuannya dalam menciptakan pasar mobil listrik massal yang menarik. “Saya tidak melihat skenario apapun yang dapat meningkatkan probabilitasnya,” terangnya.

Review I The Apple Car

Begitu proyek Apple berkode ‘Project Titan’ terhirup ke dalam otak produsen mobil yang sedang bersinar di Sillicon Valley, hal itu membuat musuhnya kalang kabut. Kompetisi ini menimbulkan ketegangan dengan Tesla, Apple rumornya memberikan bonus sebesar US$ 250.000 kepada tenaga ahli Tesla yang mau berpindah. Musk menanggapinya dengan pernyataannya yang terkenal,”Kami selalu bercanda dengan menyebut Apple sebagai ‘Kuburan Tesla’. Jika kamu tidak berhasil di Tesla, kamu akan bekerja di Apple. Saya tidak bercanda.”

Dalam sebuah santap malam dengan media di Palo Alto, saya duduk di sebelah seorang eksekutif dari merk mobil Jerman sebagai kepala pusat teknologi SV. “Kami bertarung untuk memperebutkan tenaga ahli,” bebernya setelah menenggak beberapa gelas. “Saat ini, kami sebenarnya mempekerjakan seseorang dari Apple. Ini rasanya seperti sebuah kemenangan.”

Review I The Apple Car

Diperkirakan sekitar 1.000 orang bekerja di kompleks Apple di Sunnyvale, California. Beroperasi di bawah nama samaran ‘SixtyEight Research’, para pekerjanya telah diperintahkan untuk membalik tanda pengenalnya (di mana logo Apple telah dihapus). Petugas keamanan mengalihkan perhatian siapa saja yang ingin tahu, warga setempat juga mengeluhkan suara bising mesin saat larut malam.

Rumor tentang pengembangan mobil otonom pun kemudian merebak. Apple sangat berhati-hati dengan regulasi mobil otonom California DMV (Department of Motor Vehicles) dan sepertinya telah bernegosiasi untuk menggunakan area di sekitar GoMomentum Station (lokasi bekas fasilitas Concord Naval Weapons yang sekarang menjadi lokasi pengujian mobil otonom terbesar di AS dengan pengamanan ketat).

Review I The Apple Car

Penampakan awal dari sebuah Dodge Grand Caravan yang dihiasi kamera memicu spekulasi bahwa Van itu adalah purwarupa mobil otonom. Apple menepis pergunjingan itu dengan klarifikasi bahwa mereka sedang mengembangkan versi Street View mereka sendiri untuk Apple Maps. Jadi mungkin mobil otonom Apple bukan sebuah minivan. Lantas apa? Nah, simak kelanjutan dari seluk-beluk The Apple Car ini di MOTORTREND Indonesia edisi Juli 2016 yang akan segera beredar! **MS/ Foto-foto: MOTORTREND Indonesia

 

TAGS

KOMENTAR (0)