Banyak yang bilang, mobil-mobil yang cukup tua harus rajin-rajin dibersihkan ruang bakarnya. Tapi, ada juga yang ngotot, kalau tidak ada gejala berkurangnya tenaga, atau tanda-tanda mengendurnya kerja busi, gak perlu jugalah dilakukan bersih-bersih ruang bakar.
Nah, mana yang benar?
Kalau menurut Oom Bebin Djuana, pakarnya segala perbengkelan, “Ruang bakar perlu dibersihkan itu bukan karena usia, tapi tergantung berapa jarak tempuh yang sudah dijalani mobil tersebut.”
Untuk 50-50.000 kilometer, rasanya sudah waktunya membersihkan kerak-kerak sisa pembakaran. “Ada yang percaya dengan proses carbon cleaner, tapi saya lebih konservatif dengan melakukan semi overhaul, karena saya lebih suka melihat langsung sebarapa parah deposit karbon sudah terjadi, baik di ruang pembakaran maupun di katup-katup atau klep,” tambah si Oom.
Pasalnya, pada saat itu, kita juga bisa menilai langsung apa yang sedang terjadi di ruang bakar. Apakah kita sudah atau pernah membeli bahan bakar yang baik, misalnya. Atau adakah tanda-tanda oli ikut terbakar? Apakah pembakaran sudah terjadi dengan baik, sehingga mesin bekerja dengan efisien?
Jadi, minyak transmisi diganti secara rutin itu tergantung pada kualitasnya. “Tapi, sebaiknya pergantian di kisaran 15-20.000 kilometer-lah,” simpul Oom Bebin.
KOMENTAR (0)