AutoFamily pasti paham mengemudi mobil bukanlah pekerjaan mudah karena tanggung jawab yang besar saat berada di jalan. Apapun yang AutoFamily lakukan saat mengemudi mobil akan berdampak kerugian pada diri sendiri dan pengguna jalan lain jika dilakukan tidak sesuai aturan, bahkan bisa berakibat fatal bila sampai terjadi kecelakaan.
Seperti sebuah berita mengenai kecelakaan fatal yang mengakibatkan korban jiwa beberapa anak muda beberapa waktu lalu. Banyak aturan yang tidak ditaati seperti tidak menggunakan seat belt dan melanggar batas kecepatan di jalan. Itulah mengapa dibutuhkan ketrampilan mengemudi mobil yang memadai supaya AutoFamily bisa berkendara dengan aman dan nyaman.
1. Ketrampilan Emosi
Ketrampilan emosi dibutuhkan agar pengemudi dapat mengendalikan emosinya dengan baik ketika berkendara. Dengan menjaga emosi, AutoFamily bisa mengambil keputusan yang bijak dalam menghadapi situasi yang berubah cepat dengan tujuan utama menjaga keselamatan seluruh pengguna jalan. Soft skill ini berperan sangat penting untuk memastikan AutoFamily bisa mengemudi sesuai kaidah safety driving.
Oleh sebab itu, syarat agar dapat mengemudi mobil di jalan adalah sudah berusia lebih dari 17 tahun karena dianggap sudah cukup dewasa dalam mengambil keputusan yang ditandai dengan diperolehnya SIM A sebagai syarat hukum. Meski begitu, tetap dibutuhkan kematangan emosi dalam mengambil keputusan krusial yang biasanya ditandai dengan pengalaman dan jam terbang di balik kemudi.
Ketrampilan emosi membuat pengemudi dapat berpikir tenang dan tidak gegabah dalam mengambil keputusan, seperti tidak emosional ketika ada mobil lain memotong jalurnya. Atau tidak melanggar lampu lintas yang sedang menyala merah walau situasi memungkinkan, selalu menggunakan seat belt tanpa diminta, menjaga jarak aman dan waspada pada lingkungan sekitar mobil, serta patuh aturan lalu lintas lainnya tanpa ragu.
2. Ketrampilan Mengemudi
Ketrampilan mengemudi terkait kompetensi AutoFamily ketika berada di balik kemudi. Biasanya berhubungan dengan teknis mengemudi alias hard skill, dimana AutoFamily harus bisa menguasai teknik berkendara dengan baik sehingga dapat merespons segala kondisi yang berkembang dengan tepat. Skill dasar mengemudi mobil bisa diperoleh di lembaga kursus mengemudi mobil yang sesuai kualifikasi pemerintah atau belajar dari pengemudi lain yang punya kompetensi dan jam mengemudi memadai.
Tentu AutoFamily pernah melihat sopir yang kesulitan saat memarkirkan mobilnya karena belum mahir bermanuver di area terbatas. Ada juga yang melakukan gerakan pindah jalur tiba-tiba, belok tanpa memberikan aba-aba lampu sein, gugup saat menyalip sehingga membuat pengguna jalan lainnya kesulitan. Atau kesulitan mengantisipasi ketika ada kondisi darurat seperti menghindar atau pengereman darurat. Dengan meningkatkan skill mengemudi, AutoFamily bisa tahu apa yang harus dilakukan di jalan.
3. Menjaga Kondisi Kendaraan
Selain skill pengemudi, kondisi fisik kendaraan juga memiliki peran penting dalam menjaga keamanan berkendara. Ambil misal kondisi rem yang tidak pakem bisa membuat mobil terlibat kecelakaan. Pelat kopling aus bisa menyulitkan saat stop and go di tanjakan dan berbahaya jika sampai mobil mundur. Atau shock absorber yang sudah bocor membuat mobil susah dikendalikan. Termasuk aki rusak yang bisa membuat komponen kelistrikan seperti lampu tidak bisa berfungsi maksimal.
KOMENTAR (0)