BMW 502, bersama saudaranya, 501, adalah mobil pertama yang diproduksi dan dijual oleh Bavarians setelah Perang Dunia Kedua. Namun, seorang pria, hari ini, menjadikan “Baroque Angel” itu untuk berjualan bir!
Mobil klasik adalah heritage. Itu seharusnya fakta yang tak perlu lagi diperdebatkan.
Namun, buat sebagian orang, mobil klasik, ternyata, tetap saja sekadar alat transportasi yang boleh dipakai untuk keperluan apa pun. Bahkan, mobil seindah BMW 502 pun tidak lagi sakral, dan bisa dipakai berjualan bir!
Ah, tentu saja itu cuma joke. Tapi, ulah pria ini (dia menolak menyebutkan identitas aslinya) benar-benar mencengangkan. Dengan enak, dia “membobok” bagasi 502, lalu melesakkan sebuah tong bir lengkap dengan kerannya, dan berhenti di berbagai tempat menunggu para peminum datang. (lihat videonya)
Mungkin harus ada yang memberi pemahaman kepada pria itu tentang apa dan bagaimana sesungguhnya riwayat 502 yang sekarang dia miliki. Begini ceritanya.
Bicara 502, maka kita harus juga menyinggung industri mobil Jerman dan saudaranya, 501. Ini adalah mobil pertama yang diproduksi dan dijual oleh Bavarians setelah Perang Dunia Kedua, lalu dipamerkan pertama kali di Frankfurt Motor Show 1951.
Perbedaan di antara mereka (terlepas dari soal nama) adalah: 502 menggunakan 2.6-liter atau mesin V8 3.2-liter, sedangkan 501 menempel inline 6-silinder berasitektur tradisional di kedua mesin tersebut. Sementara persamaanya, baik 502 dan 501 dilengkapi gearbox manual 4-speed.
Karena desain dan model pintunya bergaya coach-styled yang dirancang oleh Peter Schimanowski, masyarakat di sana menyebut kedua mobil tersebut sebagai Baroque Angel, atau “Barockengel ” dalam bahasa Jerman.
Namun, bodi 502 maupun 501 ternyata tidak dibuat di BMW, yang saat itu belum memiliki teknologi atau sumber daya untuk melakukannya. Sebaliknya, sebuah peruasahaan besi bernama KAROSSERIE Baur-lah yang melakukannya, lalu mengirim bagian demi bagian ke pabrik BMW di Munich untuk dirakit.
Bodi mobil yang dibuat secara terpisah tersebut, pada akhirnya “memaksa” calon pembeli untuk memesan lebih dulu model mobil yang mereka inginkan, sebelum diproduksi. BMW sendiri, setelah melihat kondisi yang ada, sejak awal menawarkan kepada para peminat untuk bisa mendapatkan 501 dan 502 model sedan empat pintu, convertible, atau bahkan coupe.
Nah, kembali kepada pria penjual bir tadi, apakah dia akan berubah pikiran dan menghentikan bisnisnya setelah mengetahui perjalanan panjang 502 sebelum sampai ke tangannya? Entahlah.
Tapi, menggabungkan bisnis dengan kesenangan, sebetulnya bukan ide yang buruk juga sih.
Jadi, bagaimana kalau sekarang kita pergi minum bir dulu?
KOMENTAR (0)