Ajang European Touring Car Championship (ETCC) memang banyak diminati oleh para pebalap turing di Tanah Air. Tak hanya dari Jakarta dan sekitarnya, peserta dari berbagai daerah di Indonesia pun banyak yang ‘turun’ di ajang ini.
Seperti halnya duo pebalap yang tergabung dalam team Semen Gresik Jagal Kediri, yaitu Eko Bambang dan Oktavian Wahyudin (Wahyu), yang jauh-jauh datang dari Kota Kediri, Jawa Timur, untuk turut ‘berlaga’ di ETCC 2000 Kelas Novice ini. Dalam race di hari Minggu (27/9) lalu, kedua pebalap ini mampu meraih podium 3 (Eko) dan 5 (Wahyu) di Euro 2000 Kelas Novice.
Salah satu pebalap senior dari Semen Gresik Jagal Kediri, Eko Bambang, mengatakan bahwa pada sesi kualifikasi ia hanya mencatatkan waktu 1.59 detik, dan itu masih kurang dari harapan. Namun jika melihat waktu tersebut, ia tetap yakin bisa meraih podium lagi seperti pada seri ketiga lalu. “Sebenarnya saya tidak pernah menargetkan apa-apa dalam mengikuti ajang ini, asal bisa naik podium itu sudah membuat saya senang,” ujar Eko saat ditemui Otoblitzclassic di Sentul, Sabtu (26/9).
Jika selama ini balapan selalu mengendarai mobil Volkswagen, di ETCC 2000 Kelas Novice kali ini dirinya beralih mengendarai BMW 320 tahun 1996. Eko pun mengungkapkan perbedaan antara kedua kendaraan tersebut, yaitu jika mobil VW itu lebih bertenaga, namun kalah di handling; sementara BMW 320 meski torsi masih kalah, untuk handling lebih mudah dikendalikan. “Intinya lebih nyaman BMW, tapi lebih ekstrem VW,” tambah pria berambut gondrong ini sambil tertawa.
Melihat peningkatan dari para pebalap pesaingnya, Eko mengungkap bahwa bisa bertahan di posisinya yang sekarang ini menurutnya sudah bagus. “Persaingan di kelas saya sangat berat, selain rival-rivalnya didukung oleh tim-tim besar, kemampuan mobil mereka juga jauh diatas mobil saya. Jadi, sebisa mungkin berjuang untuk meraih podium,” tandas Eko.
Sementara, salah satu pendatang baru di ajang ETCC 2000 Kelas Novice yaitu Oktavian Wahyudin, mengaku bahwa dirinya sangat minim pengalaman, karena ia baru ‘turun’ di ajang balap pada ETCC 2015 seri ketiga. “Namanya pemula, waktu ikut pertama kali masih sering melintir, namun semua itu bagi saya bukan sebuah halangan. Dan menghadapi seri ke-4 ini, saya masih semangat,” kata pria yang biasa disapa Wahyu ini.
Dirinya mengaku tertarik mengikuti balapan ini karena melihat rekannya, Eko Bambang, yang sering naik podium. “Waktu melihat Eko sering naik podium di Sentul, saya pikir kok gampang balapan di sirkuit ini, dan ingin sekali mencobanya. Ternyata, susahnya setengah mati,” ujarnya berseloroh.
Namun, tanpa mengenal kata menyerah, perlahan dirinya sudah bisa ‘menaklukkan’ Sirkuit Sentul, meskipun belum sampai bisa merebut podium teratas. “Saya tidak pernah muluk-muluk, asal bisa finish dan berharap bisa naik podium saja sudah menjadi kebanggaan tersendiri,” lanjut pebalap yang turun dengan BMW 320i 1996 ini.
Meskipun harus bersaing dengan para pebalap yang sudah berpengalaman, Wahyu mengaku tidak gentar, apalagi dengan besarnya dukungan dari tim. “Namun tetap saja saya masih perlu banyak belajar lagi,” pungkasnya. **MS
KOMENTAR (0)