Kabar gembira buat Anda yang biasa menggunakan transportasi angkutan umum. Mulai awal tahun depan, Anda mungkin dapat merasa lebih nyaman dalam menggunakan angkutan umum, lantaran semua angkutan umum akan diwajibkan menggunakan pendingin udara atau yang biasa disebut AC (Air Conditioner). Keputusan tersebut merujuk pada Peraturan Menteri (PM) Perhubungan Nomor 29 Tahun 2015 tentang Standar Minimal Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum dalam Trayek.
Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan, mengatakan sangat mendukung Permenhub tersebut, karena sebagai salah satu peningkatan standard pelayanan kepada masyarakat. “Itu kan amanat Permenhub No 29, tahun 2015, jadi semua angkutan umum, termasuk angkot itu harus memenuhi standard pelayanan minimal, salah satunya adalah di kendaraannya harus ada AC,” jelas Shafruhan seperti dilansir dari Dapurpacu.com.
Shafruhan menambahkan, kebutuhan masyarakat pengguna angkutan umum bukan hanya keselamatan, keamanan dan ketersediaan, namun juga kenyamanan di dalam angkutan umum. “Ekspektasi masyarakat pengguna angkutan umum sangat luar biasa menyangkut keamanan, kenyamanan, keselamatan dan kepastian, itu artinya semua pengusaha angkutan umum harus merubah mindset di dalam memberikan kualitas layanan kepada masyarakat pengguna angkutan,” tambah Shafruhan.
Ia menambahkan, Permenhub tersebut akan diberlakukan efektif pada 1 Februari 2018 mendatang, dimana nantinya semua angkutan umum harus melakukan peremajaan termasuk Metro Mini dan Kopaja. Sementara untuk masalah penyesuain tarif angkutan yang menggunakan AC, pihak Organda masih belum membahasnya. Menurut Shafruhan, ini mungkin disebabkan nantinya akan ada angkutan yang terintegrasi dengan Trans Jakarta serta Badan Pengelola Transportasi Jabodebatek (BPTJ).
“Masalah penyesuaian tarif belum kami bahas, tapi masuk dalam konteks itu kan tentunya kalau ada peran pemerintah, bebebapa moda transportasi itu bisa terintegrasi dengan Trans Jakarta, misalnya di Jakarta, kan moda transportasinya bisa terintegrasi dengan Trans Jakarta. Berarti kan ada subsidi dari pemerintah atau misalnya Jabodetabek, kan di situ ada rencananya tarnsportasinya nanti di bawah BPTJ, mudah-mudahan BPTJ ini juga mempersiapkan subsidi,” pungkas Shafruhan. **MS/ Foto-foto: Dok./ Istimewa
KOMENTAR (0)