Harga minyak dunia memang masih merosot hingga menembus level USD 36 per barel. Bahkan, harganya anjlok hingga 68% selama 1.5 tahun terakhir. Karenanya, Pemerintah pun meresponnya dengan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM), khususnya premium dan solar.
Pemerintah akhirnya menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada hari ini Rabu (23/12) untuk bahan bakar jenis premium dan solar. Pengumuman penurunan harga minyak ini diumumkan oleh Menteri ESDM Sudirman Said, setelah menggelar rapat kabinet di Istana Negara bersama Presiden Joko Widodo.
Namun, selain menurunkan harga bbm untuk premium dan solar, Pemerintah juga menyampaikan kebijakan lain dari penurunan harga kali ini. Kebijakan tersebut terkait dengan pemungutan dana ketahanan energi langsung dari masyarakat yang menggunakan bahan bakar premium dan solar.
“Pemerintah telah memutuskan untuk memupuk dana ketahanan energi. Untuk itu, tadi diputuskan bahwa dana ketahanan energi ini akan ditambahkan dengan biaya premium dan solar,” ujar Menteri ESDM di Jakarta, Rabu (23/12).
Pada kebijakan penurunan harga BBM ini, harga normal premium setelah penurunan adalah Rp 6.950 per liter. Namun, Pemerintah membebankan dana ketahanan energi sebesar Rp 200 per liternya, sehingga harga premium hanya mengalami penurunan sebesar Rp 150 menjadi Rp 7.150 per liter. Sementara itu, untuk harga solar turun menjadi Rp 5.650, namun karena ditambah dana ketahanan energi Rp 300 maka harga solar menjadi Rp 5.950 per liter. **MS
KOMENTAR (0)