Ajang Peking to Paris Motor Challenge 2016 sukses digelar pada tanggal 12 Juni hingga 17 Juli lalu, dengan 107 peserta melintasi garis start di Tembok Besar China di Beijing.
Dihelat oleh Endurance Rally Association (ERA), para peserta mulai berpacu melintasi sebelas negara dan beragam wilayah ekstrim termasuk Gurun Gobi di Mongolia, Rusia dan Belarus, sebelum memasuki Eropa untuk mencapai finish di pusat kota Paris. Sebanyak 98 peserta sukses melewati garis finish setelah menempuh jarak 8.500 mil atau 13.679 km dari Beijing.
Rally Director dari Endurance Rally Association, Fred Gallagher mengatakan, “Pangeran Borghese, pemenang edisi pertama dari ajang Peking to Paris, pernah mengatakan bahwa reli ini sangat ‘gila’, dan saya yakin semua kru kami juga akan setuju dengan pendapatnya.
“Namun, mereka yang berhasil mencapai Paris dengan heroik harusnya merasa sangat bangga dengan apa yang telah mereka capai. Semangat di antara seluruh peserta reli sangat fantastis –dengan ragam persahabatan yang mereka ciptakan, dimana ini akan berlangsung seumur hidup mereka. Sungguh sebuah pengalaman yang luar biasa bagi kita semua.”
Tim dari New Zealand dan Australia keluar sebagai pemenang dari ajang Peking to Paris Motor Challenge 2016. Bruce dan Harry Washington dari New Zeland memenangkan hadiah keseluruhan untuk kategori Vintage bersama Chrysler 75 Roadster keluaran 1929 mereka. Sementara, Mark Pickering dan Dave Boddy dari Australia memenangkan kategori Classic bersama Datsun 240Z 1973.
Ini adalah keikutsertaan ketiga Bruce Washington di ajang ini, setelah pada ajang pertama ia gagal finish dan mengamankan tempat keempat dengan anaknya Ben di ajang Peking to Paris edisi tahun 2013. Tahun ini, Bruce meraih gelar bersama anaknya Harry, yang juga dianugerahi Piala Philip Young, yang diberikan bagi peserta pemula terbaik.
Sementara, Mark Pickering dan Dave Boddy yang pertama kali mengikuti ajang ini akhirnya sukses memenangkan gelar perdana mereka, setelah berjuang keras melalui persaingan sengit di kategori Classic yang juga diikuti mobil-mobil seperti Ford Escort, Mustang, Alfa Romeo, Mercedes-Benz dan Datsun 240Z lainnya.
Pickering mengatakan, “Ini adalah perasaan yang sangat luar biasa, memenangkan sebuah reli yang legendaris seperti ini. Terima kasih kepada Endurance Rally Association untuk petualangan yang fantastis ini, dimana saya dapat bertemu dengan beberapa teman lama dan mendapat teman-teman baru, serta melihat tempat-tempat di dunia yang belum pernah saya lihat sebelumnya.”
Selain itu, ada pula penghargaan khusus yang diberikan pada acara gala dinner di Hotel Intercontinental, bagi mereka yang berjuang keras selama reli. Hok Kiang Sia dan putranya Eric dari Malaysia diganjar dengan True Grit Award untuk perjuangan mereka mengejar ketertinggalan, setelah engine bay dari tunggangan mereka Rolls-Royce Phantom 1933 terbakar.
Sementara, David dan Jo Roberts dari Inggris memenangkan penghargaan Against All Odds atas perjuangan dan upaya mereka menjaga Sunbeam Alpine 1954 tunggangan mereka untuk tetap berjalan dan menyelesaikan reli, meskipun banyak masalah mekanis yang ternyata mampu diselesaikan sendiri oleh mereka.
Tak hanya itu, penghargaan The Spirit of the Rally juga disampaikan kepada Max dan Julie Stephenson asal Australia, yang bersama Vauxhall OD 23/60 1923 tunggangan mereka, meskipun tak mampu menyelesaikan semua time trial dan checkpoint namun tampak selalu membantu peserta lain yang kesulitan dengan mobil mereka, serta upaya mereka dalam mengeksplorasi negara-negara yang dikunjungi pada reli ini.
Ajang Peking to Paris Motor Challenge berikutnya akan digelar pada Juni 2019 mendatang, dengan rute baru yang diusulkan melintasi Kazakhstan, lalu menyeberang ke Azerbaijan, Turki, dan Yunani sebelum mencapai Paris. **MS/ Image credit: Gerard Brown for Sportscardigest.com – Video by Enduro Rally ERA on YouTube
<iframe width=”640″ height=”360″ src=”https://www.youtube.com/embed/NdX_A1nGYh0″ frameborder=”0″ allowfullscreen></iframe>
KOMENTAR (0)