Sir James Dyson, crazy rich asal Inggris telah menghabiskan dana 500 juta pounds atau sekitar Rp 9 triliun untuk membuat mobil listrik yang awalnya diklaim bisa menyaingi Tesla pada 2017 lalu, namun sayang proyek itu batal di tengah jalan.
Melalui kutipan auto.hindustantimes.com, Selasa (19/5/2020) Dyson kembali membatalkan proyek mobil listrik dengan kode N526 ini dikarenakan belum menemukan formula yang pas untuk bisa diproduksi.
Sebelumnya, Dyson merencanakan bakal fokus ke pengembangan mobil listrik bergaya SUV. Proyek yang dimulai pada tahun 2017 lalu, mulanya didukung oleh sekitar 600 orang pekerja di awal.
Memasuki 2018, Dyson berencana untuk membuat pabrik mobil listrik di area Singapura sekaligus memproduksi baterai. Namun pada Oktober 2019 lalu, ia malah menghentikan proyeknya tersebut dengan menghabiskan dana sebesar RP 9 triliun.
Ia mengatakan kepada staf divisinya dalam sebuah email yang mengatakan “meskipun kami telah berusaha sangat keras selama proses pengembangan, kami masih belum bisa melihat cara terbaik untuk membuat mobil ini layak secara komersial,” ujar James Dyson.
Dyson mengklaim bahwa SUV listrik 7-penumpang milik perusahaannya memiliki jarak tempuh sebanyak 965 km (600 mil) dengan bekal tenaga baterai berkapasitas 200 kWh. Angka ini sangat mengesankan saat ia membandingkan dengan mobil perusahaan Elon Musk, seperti Tesla Model S yang hanya dapat mencapai jarak sejauh 610 km (379 mil) dan Model X yang mencapai 505 km (314 mil) dengan sekali pengisian daya.
Mobil proyek Dyson memiliki bobot 2.6 ton dan memiliki kecepatan maksimal 200 kmh, dan bisa diajak berakselerasi melaju dari titik nol hingga 100 kmp/jam hanya dalam waktu 4,8 detik.
Dyson mengungkapkan alasan di balik pembatalan proyek adalah biaya yang sangat besar untuk membangunnya dan kurangnya keuntungan.
Dia mengatakan bagaimana dia mengeluarkan kocek lebih dari Rp 9 triliun dari uangnya sendiri untuk mendanai proyek tersebut. Ia juga mengatakan bahwa untuk mendapat untung dia perlu menjual masing-masing SUV listrik ini dengan harga tidak kurang dari 150.000 pound (sekitar Rp 2,7 miliar).
KOMENTAR (0)