Volvo Club Of Indonesia Hadirkan 15 Mobil di ‘Eurofest 2015’

Ajang Eurofest 2015 sukses digelar pada Sabtu-Minggu (30-31 Mei) lalu, menampilkan total ratusan mobil keluaran Eropa dari yang klasik hingga terbaru.

Selain acara kontes mobil, bazar spare part dan kuliner food truck, ajang yang sudah digelar untuk ketiga kalinya ini juga dihadiri oleh berbagai klub pecinta mobil-mobil Eropa, salah satunya adalah Volvo Club Of Indonesia (VCOI), yang di ajang Eurofest 2015 ini menghadirkan 15 mobil.

Humas Volvo Club Of Indonesia Kevien Lorenzo mengatakan, “Klub ini berdiri sejak tanggal 19 Januari 2001, yang pada awalnya hanya dimotori oleh enam orang yang sering nongkrong di kawasan Senayan. Setelah mengalami pasang surut dan seiring berjalannya waktu, hingga saat ini VCOI telah memiliki sekitar 500-an member yang tersebar di beberapa wilayah di Indoensia, seperti Jakarta, Depok, Bekasi, Tangerang Raya, Bogor, Bandung, Pekalongan, Semarang, Surabaya, Malang, hingga Bali.”

Kevien yang juga Koordinator Wilayah Volvo Club Of Indonesia Jakarta Timur ini menambahkan bahwa klub yang berisikan berbagai varian mobil buatan Swedia ini memang memiliki beragam kegiatan mulai dari gathering dan kegiatan tahunan seperti santunan kepada anak yatim di bulan puasa, short touring hingga long touring.

“Tahun lalu kami mengadakan short touring ke Bali, dan mungkin setelah puasa nanti, kami juga akan mengadakan short touring untuk pemanasan long touring di akhir tahun 2015 nanti,” ujar Kevien saat ditemui Otoblitzclassic di sela-sela acara Eurofest 2015 di Jakarta, Minggu (31/5).

Di acara Eurofest 2015 sendiri, VCOI menurunkan sebanyak 15 mobil dari berbagai varian, seperti 740, 960, C30, S60R tahun 2005 yang menurut Kevien hanya ada satu unit saja di Indonesia, dan beberapa varian lainnya termasuk sebuah Volvo 244 GL Ambulance.

“Kami juga mengharapkan bahwa ajang Eurofest yang akan datang bisa dikemas lebih baik lagi, agar para pecinta mobil-mobil Eropa dari berbagai klub ini bisa saling silaturahmi, ngobrol bareng, dan tidak ada batasan. Mungkin ini bisa dilakukan dengan diadakannya game yang melibatkan seluruh klub yang hadir; jadi kita bisa mengenal satu sama lainnya, meskipun berbeda komunitas,” saran Kevien. **MS