Berbeda dengan baterai MF atau kerap disebut baterai kering yang relatif tidak membutuhkan perhatian khusus, maka baterai basah alias baterai jenis lead acid masih perlu perawatan berkala untuk menjaga kinerjanya agar tetap optimal. Perawatan di sini bukan semata mengisi cairan elektrolit secara teratur, juga ada perawatan lainnya yang tidak kalah penting. Berikut sejumlah tips untuk menjaga kinerja baterai basah agar tetap maksimal.
Pemeriksaan Teratur
Lakukan pemeriksaan visual secara rutin terhadap kondisi baterai dan seluruh komponennya. Mulailah pemeriksaan dengan mengecek kondisi bodi baterai, apakah terdapat keretakan atau gembung. Perhatikan tutup lubang pengisian cairan elektrolit terpasang dengan kuat. Begitu juga dengan klem kabel ke terminal baterai serta pengikat baterai ke bodi harus terpasang dengan kuat dan kencangkan jika perlu. Pastikan tidak ada kabel baterai yang mengelupas. Selain itu, periksa apakah terdapat karat dan endapan pada bagian terminal baterai. Bersihkan terminal dan klem dari karat atau endapan dengan menyiramkan air panas dan memberikan gemuk. Gunakan lap atau tisu untuk membersihkan bagian atas bodi baterai.
Cairan Elektrolit
Namanya baterai basah alias baterai lead acid, maka cairan elektrolit menjadi semacam darah yang berfungsi sangat vital. Agar baterai basah tetap awet, pastikan cairan elektrolit baterai tetap dalam batas atas (upper) alias terisi penuh (jangan sampai luber) atau minimal dalam batas bawah (lower). Sebab, cairan elektrolit membantu proses kimia terkait daya listrik di dalam aki. Suhu panas dalam ruang mesin dan proses kimia dalam baterai menjadi penyebab penguapan cairan elektrolit. Saat cairan elektrolit berkurang, otomatis proses kimia dalam baterai mengalami penurunan sehingga kinerja baterai akan berkurang. Untuk mengisi ulang cairan elektrolit baterai, pastikan Anda menggunakan “botol biru”. Sebaliknya, botol merah berisi accu zuur alias asam sulfat untuk pengisian pertama.
Panaskan Mesin
Sekalipun mobil tidak digunakan alias tidur di garasi dalam waktu tertentu, daya listrik baterai tetap tersedot. Selain oleh sebab alami (kebocoran arus listrik), daya listrik baterai tersedot oleh perangkat elektronik mobil yang tetap bekerja walau mesin mati. Contoh perangkat elektronik mobil yang tetap bekerja walau mesin mati antara lain radio, alarm, ECU, immobilizer. Memanaskan mesin dan menjalankan mobil secara teratur akan mengisikan daya listrik untuk baterai agar kinerjanya tetap stabil dan maksimal.
Matikan Perangkat Elektronik
Sebelum mematikan mesin, pastikan semua perangkat elektronik dalam mobil seperti head unit, lampu kecil dan lainnya berada dalam kondisi mati. Hal itu bertujuan untuk mereduksi pengeluaran daya listrik baterai. Dengan demikian, ketika Anda menghidupkan kembali mesin mobil kapan saja dan di mana saja, masih tersedia daya listrik baterai dalam jumlah cukup untuk memutar motor starter.
KOMENTAR (0)