Jauh sebelum truk asal negeri matahari terbit mendominasi segmen pasar kendaraan niaga di Indonesia, sejumlah merek truk asal Eropa sudah lebih dahulu berkiprah dan berjaya di negeri tercinta ini. Tahun 1950-an dan 1960-an boleh disebut sebagai salah satu masa keemasan produk otomotif asal Inggris di Indonesia. Pada masa itu, Inggris menjadi salah satu pemain penting dalam pasar otomotif Indonesia selain Amerika Serikat. Kalau merek seperti Austin, Jaguar, Land Rover menjadi ikon Inggris untuk segmen pasar kendaraan penumpang di Indonesia, maka pada segmen pasar kendaraan niaga merek Ford Thames yang layak menyandang predikat sang ikon karena saat itu populasinya memang cukup banyak dan cukup lama berdinas.
Truk Ford Thames diproduksi oleh Ford UK di pabrik Dagenham Inggris. Saat itu, pabrik Dagenham terletak di tepi sungai Thames dan nama tersebut digunakan pada Ford Thames untuk menegaskan identitas Inggris. Menilik sejarahnya, model pertama truk Ford Thames yang signifikan adalah Trader dengan desain semi forward control yang diproduksi antara 1957-1965. Ford memasarkan Thames Trader dengan enam model yang terdiri atas model 1,5 ton, 2 ton, 3 ton, 4 ton, 5 ton dan 7 ton. Selama masa produksi 1957-1965, Ford Thames Trader terbagi menjadi dua generasi; Mk 1 (1957-1962) dan Mk 2 (1962-1965).
Di Indonesia, populasi Ford Thames Trader cukup banyak. Adalah NV Indonesian Republic Motor Company yang memasukkan Ford Thames Trader secara CBU (1.500 unit) dan kemudian CKD (3.000 unit). Selain bertugas sebagai truk angkutan barang di pelabuhan, Ford Thames Trader juga dimodifikasi sebagai bus penumpang. Perjalanan waktu membuat Ford Thames Trader jarang terlihat di jalanan Indonesia seiring surutnya truk Inggris di Indonesia.
KOMENTAR (0)