Jake brake atau dalam bahasa baku disebut sebagai “compression release engine brake” adalah mekanisme pengereman mesin yang digunakan oleh mesin-mesin diesel pada truk kelas heavy duty di kawasan Amerika Utara (Amerika Serikat dan Canada). Popularitas Jake brake di wilayah Amerika Utara bermula pada tahun 1960 ketika Jacobs Manufacturing Company membentuk Clessie L. Cummins Division yang khusus bertugas membuat sistem rem mesin untuk mesin-mesin Cummins. Sejak dipasarkan mulai tahun 1961 dan seiring banyaknya penggunaan mesin Cummins untuk truk kelas berat, Jake brake menjadi perangkat rem tambahan yang populer di negeri Uncle Sam. Nama Jake sendiri berasal dari nama panggilan pendek untuk nama Jacobs.
Secara teknis, Jake brake adalah sebuah sistem pengereman mesin yang mencakup beberapa bagian. Pertama, komponen yang dipasang pada kepala silinder mesin diesel. Kedua sensor pada pedal kopling dan pedal gas. Ketiga tombol untuk on/off dan braking level. Menilik cara kerjanya, komponen Jake brake yang terpasang pada kepala silinder bertugas untuk membuka katup buang beberapa saat menjelang piston mencapai TMA (titik mati atas) ketika mesin melakukan langkah kompresi. Efeknya lebih kurang seperti mesin yang mengalami kebocoran kompresi sehingga terasa kurang bertenaga dan menghasilkan deselerasi secara terukur. Itu sebabnya Jake brake menjadi andalan para pengemudi truk kelas berat untuk mengendalikan kecepatan saat kendaraan membawa muatan berat di jalan menurun yang panjang sehingga lebih aman dan sekaligus mengurangi penggunaan rem utama.
Karena Jake brake bekerja dengan “membocorkan kompresi”, maka udara bertekanan tinggi yang keluar dari katup buang menuju knalpot akan menghasilkan suara yang sangat bising. Apalagi jika truk tersebut menggunakan pipa knalpot lurus berdiameter besar dan free flow. Itu sebabnya beberapa negara di Amerika Serikat dan Canada memberikan larangan untuk penggunaan Jake brake karena mengganggu kenyamanan penduduk setempat.
KOMENTAR (0)