Selain dibedakan berdasarkan bahan pembuatnya, lampu mobil juga mempunyai banyak ragam mengikuti fungsinya. Dengan demikian, tidak ada lampu mobil yang menganggur karena tidak melakukan tugasnya sesuai dengan rancang bangun yang telah ditetapkan oleh pabrikan pembuatnya. Nah, berikut pembagian jenis lampu mobil berdasarkan fungsinya.
Lampu Kota (Lampu Kecil)
Dulunya, lampu ini kerap disebut sebagai clearance lamp yang harus dinyalakan saat kendaraan melaju sekalipun di tengah kondisi cuaca yang sedang terang dan pagi atau siang hari. Tujuannya agar kendaraan tetap terlihat oleh kendaraan lain dari arah yang berlawanan. Belakangan, lampu kota berkembang menjadi DRL (daytime running light) yang langsung menyala begitu mesin dihidupkan. Pada beberapa negara, DRL tidak menjadi kewajiban sehingga tersedia opsi untuk menghidupkan atau mematikan DRL. Sejalan perkembangan teknologi otomotif, lampu kota (juga DRL ) banyak menggunakan lampu jenis LED yang lebih terang dan hemat daya listrik.
Lampu Belakang
Lampu belakang menggunakan warna merah (rumah lampu berwarna merah) yang sekaligus berfungsi sebagai lampu isyarat keselamatan bagi kendaraan yang berada di belakang agar selalu waspada jika mobil di depannya akan berhenti. Sesuai namanya, lampu belakang terletak di bagian belakang mobil dan aktivasinya menyatu dengan lampu kota/lampu senja. Lampu belakang saat ini sudah banyak yang berganti dengan jenis lampu LED karena lebih terang dan hemat daya listrik, selain tentunya menegaskan kesan mewah dan futuristik.
Lampu Dekat (Low Beam)
Lampu dekat adalah salah satu “mode kerja” pada lampu utama mobil. Tugas utama lampu dekat adalah menerangi kondisi jalan di depan mobil dalam jarak pendek sekitar 5 meter. Lampu dekat difungsikan pada malam hari saat kondisi lalu lintas dan jalanan sedang ramai disertai kondisi pencahayaan jalan yang optimal.
Lampu Jauh (High Beam)
Sebagai kebalikan dari lampu dekat, lampu jauh digunakan saat perjalanan pada malam hari dengan kondisi jalan yang sepi serta gelap. Jarak jangkauan dari lampu jauh sekitar 10 meter. Mengikuti perkembangan teknologi otomotif, lampu jauh memakai bola lampu halogen, HID atau LED. Pada sisi lain, lampu jauh turut difungsikan sebagai isyarat antara lain “jangan memotong jalur saya”, “harap pindah jalur” bagi pengemudi kendaraan dari arah berlawanan.
Lampu Kabut
Mengikuti namanya, lampu kabut digunakan pada saat perjalanan dengan kondisi penerangan yang kurang optimal karena tertutup oleh kabut tebal. Posisi lampu kabut terletak di bagian tengah bemper depan dan memiliki warna kuning terang untuk “menembus” pekatnya kabut.
Lampu Rem
Lampu rem mempunyai ciri khas berupa warna merah dan terletak di bagian belakang kendaraan yang bertujuan memberi isyarat kepada pengemudi kendaraan lain di belakang untuk mengurangi kecepatan dan menjadi tanda kalau mobil Anda akan berhenti. Lampu rem menyala terang saat pedal rem diinjak. Belakangan, terdapat lampu rem tambahan (third brake lamp/high mounted brake lamp) dengan posisi lebih tinggi agar memudahkan pengemudi kendaraan besar (bus, truk, SUV) untuk melihat nyala lampu rem.
Lampu Sein
Lampu sein menjadi lampu isyarat pada pengemudi kendaraan lain bahwa mobil dengan lampu sein menyala akan berbelok ke arah kanan atau kiri. Lampu sein berwarna kuning sebagai tanda isyarat bagi kendaraan di belakang untuk pelan-pelan dan hati-hati.
Lampu Hazard
Lampu hazard hanya dinyalakan saat mobil berada dalam keadaan darurat. Nyala lampu hazard sama seperti menyalakan lampu sein kanan dan kiri secara bersamaan.
Lampu Mundur
Lampu mundur memiliki warna putih dan menyala saat mobil berada dalam posisi akan bergerak mundur. Posisi lampu mundur berada di bagian belakang mobil sehingga pengemudi kendaraan lain yang berada di belakangnya bisa mengetahuinya.
Lampu Kabin
Satu-satunya lampu yang berada di dalam ruang penumpang adalah lampu kabin. Lampu ini digunakan untuk penerangan kabin di malam hari atau ketika pengemudiatau penumpang butuh pencahayaan. Lampu kabin biasanya berwarna agak kuning agar nyaman bagi mata manusia.
KOMENTAR (0)