PT Toyota-Astra Motor (TAM) baru saja merilis Toyota Hilux versi upgrade dengan sejumlah penyempurnaan untuk mengoptimalkan kualitas pengendalian. Salah satunya berupa penerapan VFC (Variable Flow Control) pada perangkat power steering. O iya, berbeda dengan mobil lainnya, perangkat power steering pada Toyota Hilux menggunakan sistem hidraulik karena disesuaikan kondisi penggunaan yang tergolong tugas berat (heavy duty). Selain dipakai Toyota Hilux, power steering dengan VFC (Variable Flow Control) juga digunakan pada Toyota Fortuner, Toyota 4Runner dan Toyota Land Cruiser 200.
Secara umum, sistem power steering dengan Variable Flow Control (VFC) terdiri atas power steering ECU assembly, sensor sudut putar kemudi (steering angle), steering zero point memory, sensor kecepatan putar kemudi (steering speed), sensor kecepatan mobil (vehicle speed) dan sensor putaran mesin (engine speed). Dengan demikian, sistem power steering dengan Variable Flow Control (VFC) boleh disebut sebagai sistem power steering hybrid yang memadukan power steering hidraulik yang dikendalikan secara elektronik.
Cara kerjanya begini, power steering ECU menerima info dari sensor-sensor tersebut melalui sistem komunikasi CAN. Kemudian power steering ECU mengatur katup solenoid power steering pada pompa power steering untuk mengalirkan volume minyak power steering sesuai dengan pergerakan kendaraan (melaju lurus atau menikung, kencang atau lambat). Dengan demikian, bobot putaran kemudi dapat berubah menjadi berat atau ringan mengikuti kondisi operasional kendaraan. Pada kecepatan rendah, bobot putaran kemudi menjadi ringan untuk mengoptimalkan kelincahan dan kemudahan manuver. Saat mobil melaju kencang, bobot putaran kemudi menjadi berat memaksimalkan pengendalian.
KOMENTAR (0)