Suzuki Jimny menjadi salah satu produk legendaris Suzuki selama 50 tahun berkiprah di pasar otomotif Indonesia. Selama empat dasawarsa, jip mungil andalan Suzuki ini sudah menjelajahi berbagai medan off road dengan kategori kelas ringan hingga kelas berat di Indonesia sehingga mampu menciptakan kharisma dan legenda tersendiri. Tercatat sejak tahun 1979, Suzuki Jimny generasi pertama yang populer dengan sebutan Suzuki Jimny Jangkrik (LJ80) sudah mengembara di Indonesia. Bermodalkan bodi kompak dan ringan plus sistem part-time 4WD yang jempolan, Jimny Jangkrik bermesin 0,8 liter menawarkan kemampuan jelajah lintas alam yang optimal. Generasi Jimny Jangkrik menciptakan kehebatan Suzuki dalam segmen pasar jip 4WD kompak di tanah air. Jimny Jangkrik juga memiliki model turunan yang diproduksi hingga tahun 1981 (LJ-80V dan LJ-80Q) dengan pintu logam.
Maju menuju tahun 1981, Suzuki Indonesia memperkenalkan Suzuki Jimny generasi ke-2 dengan kode model Suzuki SJ410. Mengandalkan mesin 1,0 liter yang juga digunakan pada produk Suzuki lainnya seperti Carry dan Karimun, Suzuki Jimny SJ410 menciptakan legenda mobil 4WD yang hemat bahan bakar, mudah dirawat, andal dan tangguh. Secara umum, Suzuki Jimny SJ410 adalah generasi Suzuki Jimny yang paling lama beredar di Indonesia dalam kurun waktu 1981 hingga 2005 saat masa produksi dengan nama Suzuki Katana berakhir. Dengan usia edar lama, wajar kalau Suzuki Jimny gen-2 mempunyai banyak variasi produk semisal Suzuki Sierra (soft-top) pada pertengahan tahun 1980-an dan varian 2WD dengan nama Katana. Pada tahun 2004, beredar Suzuki Caribian spacecab pick-up (SJ413 LWB) bermesin 1,3 liter yang diimpor secara CBU dari Thailand. Produk ini sempat beredar hingga 2007 dan menandai akhir kiprah Suzuki Jimny di Indonesia.
Berselang empat tahun, pada tahun 2011 beberapa IU memasukkan Suzuki Jimny generasi ke-3 (Jimmy Wide) ke Indonesia. Karena berstatus produk CBU asal Jepang dan menganut sistem 4×4, harganya (saat itu) mencapai lebih dari Rp 300-an juta. Sementara Suzuki Jimny generasi ke-tiga (Suzuki Jimny Wide, JB33) versi APM masuk Indonesia secara terbatas pada gelaran GIIAS 2017 sebanyak 88 unit saja dengan harga OTR Rp 285 juta. Dari segi penampilan, Jimny generasi ke-3 adalah interpretasi modern Suzuki terhadap Jimny generasi ke-2. Sosoknya masih menganut bodi rata dan kotak untuk menegaskan aura mobil penjelajah namun ada lekukan pada beberapa bagian bodi yang memancarkan aura modern. Suzuki Jimny generasi ke-3 tetap setia dengan ramuan dasar yang berlaku sejak Suzuki Jimny generasi pertama berupa konstruksi body on (ladder) frame, solid axle depan belakang dan dual speed part-time transfer case. O ya, Jimmy gen-3 sudah menganut paduan solid axle dan per keong, mengikuti Jimny gen-2 era 1995-1998 (JA12/JA22/JB32) sehingga pengendaraannya diklaim Suzuki lebih nyaman dibanding Jimny gen-2 sebelum 1995 (SJ30/SJ410/SJ413) yang memakai solid axle dan per daun.
Setelah sempat beberapa kali tampil dalam pameran otomotif Indonesia, akhirnya PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengumumkan harga resmi Suzuki Jimny gen-4 saat gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019. Dibanding generasi sebelumnya, Suzuki Jimny generasi keempat memiliki ground clearance setinggi 210 mm dan radius putar 4,9 m sehingga gesit dan lincah saat bermanuver di area terbatas. Suspensinya menganut model 3 link solid axle dengan per keong dan didukung konstruksi body on (ladder) frame. Sejumlah fitur unggulan seperti Hill Hold Control dan Hill Descent Control menjamin keselamatan Suzuki Jimny dalam kondisi ekstrem. Suzuki Jimny terbaru ini dipersenjatai mesin 1,5 liter K15B yang memproduksi 100 hp dan 130 Nm serta didukung part-time 4WD dengan pilihan mode 2H, 4H dan 4L.
KOMENTAR (0)