Simeone Foundation Automotive Museum: Koleksi Mobil Sport sang Dokter

Setelah “disembunyikan” cukup lama di gudang pribadi, akhirnya 60 mobil sport orisinal koleksi Frederick Simeone dapat dinikmati publik. Namun, sebuah museum mobil sport tak bisa disebut lengkap tanpa kehadiran Mercer atau Vauxhall 30-98, dan Simeone memiliki keduanya!

Hingga pensiun, Frederick Simeone adalah dokter bedah syaraf dan antusias mobil klasik pertama di dunia. Setelah cukup lama “disembunyikan” di gudang pribadi, akhirnya, sejak tahun 2008, sekitar 60 mobil sport orisinal koleksinya dapat dinikmati publik di kediaman Simeone di Philadelphia, AS.

Otomotif selalu menjadi hasrat Simeone, yang diturunkan dari hobi sang Ayah. Dikumpulkan bertahun-tahun, mobil-mobil juara koleksinya disimpan di bekas gudang yang kemudian disulap menjadi indah, dan berlokasi cukup dekat dari bandar udara Philadelphia. Mobil-mobil tersbeut ditampilkan sesuai tema selebrasi Mille Miglia, Targa Florio, Bonneville, Sebring, dan Le Mans.

Simeone tertarik akan konservasi; terlihat dari koleksi mobilnya dan tiap detail yang ia sampaikan dalam bukunya yang luar biasa, The Spirit of Competition. Di situ, ia menyampaikan, “Obyek didefinisikan dari masa lalu, maka tidak dapat menghapusnya atau menambahkan sesuatu. Kriteria pengawetan yang umum dari mobil bersejarah adalah kendaraan itu harus memiliki nilai yang layak untuk diabadikan jika Anda mau mendapat pengakuan dari ahli mobil klasik daripada sekadar dari pehobi.”

Demi mengamankan masa depannya, Simeone berpendapat bahwa kendaraan bersejarah harus bisa didemonstrasikan, tapi bukan untuk balap. Alhasil, beberapa grup kendaraan selalui dikendarai di sekitar area pameran saat kegiatan di museum sedang ramai-ramainya.

Di bagian dalam museum, mobil-mobil dihadirkan melalui panggung utama “Winners’ Circle” – dengan Alfa Romeo 8C-2900B (Juara Mille Miglia 1938), Bugatti T57G ‘Tank’ (Juara Le Mans 1937), Cunningham C4R (juara di kelasnya pada tahun 1954), Mercedes S-Type (Juara GP Jerman 1927), dan Aston Martin DBR1 (1958) yang digunakan Stirling Moss dan Jack Brabham saat melaju di Nurburgring sejauh 1.000 km.

Citarasa Latin tercium kencang dalam dramatisasi di garis start Mille Miglia, juga di jalan pedesaan Sicilia di Targa Florio. Simeone memiliki salah satu koleksi Alfa terbaik, seperti 8C Monza, yang berada di posisi kedua pada Mille Miglia 1933; dan 2900A yang meraih runner-up dalam Mille Miglia 1937. Spider pra Perang Dunia II (PD II) semakin lengkap dengan hadirnya Tipo 33 yang spektakuler, mewakili laga Targa Florio.

Kelompok terbesar dari koleksi ini menggambarkan kehebatan Le Mans; dengan Alfa Romeo 8C Long Chassis 1933 eks-Earl Howe di depan MG K3, Aston Martin Le Mans 1936, Peugeot Darl’Mat, dan Delahaye 1355. Koleksi era setelah PDII menampilkan transformasi lebih dramatis, mulai dari mobil monster Ferrari (375MM dan Testa Rossa) hingga Porsche 917 Langheck 1970. Porsche bernomor sasis 043 itu hanya membalap tiga kali, dan semuanya di Le Mans, dengan hasil terbaik di posisi kedua pada 1970 saat dikendarai Willi Kauhsen dan Gerard Larrousse.

Kelahiran mobil sport pra-PD I ditampilkan melalui American Underslung 1909, yang merupakan mobil tertua di museum tersebut dengan velg kayu 40 inci dan konfigurasi sasis yang luar biasa. Desainer mobil ini, Fred Tone, terinspirasi dari rangka sebuah pabrik di Indianapolis. Namun, tak bisa koleksi mobil sport disebut lengkap tanpa kehadiran Mercer atau Vauxhall 30-98, dan Simeone memiliki keduanya!

Bintang dari adegan ‘Boneville’ adalah temuan rongsokan prototipe Cobra Daytona Coupe. Meski hilang selama beberapa dekade, CSX 2287 kembali indah di penyewaan di California dengan pemiliknya Donna O’Hara. Selain diorama sejarah balap, juga ada CSX 2287 yang memecahkan rekor di lahan garam, dan pernah dimiliki oleh produser musik rock, Ron Spector, sebelum akhirnya disembunyikan. Simeone, tentu saja, akhirnya memiliki mobil seharga US$ 8 juta ini.

Ikon balap transatlantik selanjutnya adalah Corvette Grand Sport Roadster dan sepasang GT40 MkII serta MkIV yang langka. Hanya satu perwakilan dari mobil balap Grand Prix, yaitu Duesenberg 1921, yang masih memiliki hubungan dengan balap Le Mans, karena ini adalah kendaraan paling bersejarah yang bertahan dari tim GP Prancis 1921, yang saat itu dijuarai Jimmy Murphy dan John Whiteman.