Honda PCX Electric akhirnya resmi meluncur di Indonesia. PT Astra Honda Motor (AHM) sengaja menghadirkannya untuk pasar Indonesia meski sistemnya bukan untuk dijual, melainkan disewakan untuk instansi atau perusahaan.
Langkah ini ditempuh AHM yang masih ingin melakukan studi lebih jauh sebelum motor listrik ini dipasarkan secara umum. Tim OtoBlitz.net pun menjajal langsung PCX Electric sesaat setelah peluncurannya di Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta (31/1).
Usai prosesi peluncuran, para awak media termasuk OtoBlitz.net menuju area parkir JIExpo, Kemayoran untuk merasakan impresinya. Kesempatan ini termasuk kesempatan berharga. Bukan karena kemungkinan kecil kami untuk bisa memilikinya, tapi sesuai penjelasan kami diatas. PCX Electric ini dijual untuk kalangan terbatas.
Langsung saja tim OtoBlitz.net pun memakai perangkat safety gear lengkap. Kemudian duduk diatas jok. Saat akan memulai proses starter tidak ada suara yang timbul dan getaran. Hanya terdengar suara “beep” dan melihat di panel instrumen ada tulisan indikator “Ready” yang menandakan motor siap bergerak saat grip gas diputar.
Jangan terlalu kencang saat awal memutar gas, karena sekali sedikit saja dipuntir motor ini langsung bergerak. Jika penggunanya tak sigap tak mustahil motor hilang kendali. Jadi, jangan kaget dengan entakan awal PCX Electric. Sepeda motor listrik yang mempunyai torsi padat memang sudah menjadi karakternya.
Meski motor ini senyap, bukan berarti motor ini sama sekali tak menimbulkan suara. Saat motor melanju terdengan suara sayup berdengung. Suaranya ini mirip khas suara dinamo jika motor terus diajak berlari kencang.
Honda PCX Electric mempunyai torsi 18 Nm dan torsinya hanya 5,6 hp. Bandingkan saja dengan PCX konvensional yang mempunyai power mencapai 14, hp dan justru torsi lebih kecil dibanding PCX Electric, yakni hanya 13,2 Nm.
Tak butuh waktu lama untuk melesat. Saat gas dipuntir, mudah saja bagi PCX Electric ini menyentuh angka 40 km/jam. Dengan area pengetesan yang terbatas, disediakan juga handicap atau rintangan buatan.
Melintasi tikungan hingga diajak zig-zag dengan radius putar yang cukup sempit, PCX Electric ini tetap stabil. Meski didukung dengan dimensi yang cukup besar dan panjang, pengendaranya tetap bisa mengontrol dengan baik.
Secara handling dan ergonomi duduk juga tak ada perbedaan dengan PCX 150 bermesin konvensional. Ini karena PCX Electric masih menggunakan basis yang sama. Paling mencolok perbedaannya yaitu pasti tak akan menemunkan knalpot pada motor ini. Selain itu juga ruang bagasi PCX yang terkenal luas dan cukup besar, beralih fungsi menjadi ruang penyimpanan dua bateari Lithium-ion 50,4V.
Fitur pendukung lainnya, sistem pengereman juga canggih sudah menggunakan teknologi Antilock Braking System (ABS). Terakhir, soal jarak tempuh. Honda PCX Electric diklaim sanggup menempuh perjalanan hingga 69 kilometer dalam sekali isi baterai penuh.
KOMENTAR (0)