Bagi BMW, bukanlah suatu hal yang rumit untuk menghadirkan sebuah sosok legacy menawan yang disukai oleh berbagai kalangan muda aktif dan dinamis saat ini. Itu sudah pasti. Terlebih jika Divisi BMW-M ikut campurtangan dalam mewujudkan itu semua dengan menambahkan kekuatan huruf “M” – ‘The Most Powerful Letter’ yang tersemat di namanya.
Hal ini langsung saya rasakan saat membesut penerus dari 1 series M Coupe, bernama BMW M2 Coupe, yang diluncurkan pada pertengahan 2016 lalu. Mobil luxury sport bermesin buas ini memiliki desain kompak plus gaya handling agresif, yang menegaskan kekuatan huruf “M”.
Dan, yang paling istimewa adalah mobil ini benar-benar berhasil memuaskan first impression sesuai ekspektasi tinggi saya lewat performa mesin, transmisi, suspensi, interior, aerodinamika, dan eksteriornya.
Baluran warna long beach blue metalik di sekujur bodi kekarnya, seakan memikat siapa pun untuk memalingkan muka dimana pun saya mengemudikannya. Desain garang mewakili karakter dan performanya, nampak melalui apron depan yang rendah dengan tiga buah intake udara di spoiler depan juga bonnet dengan lekuk garis berotot.
Bentuk bumper yang sporty ini menguatkan ciri khas Seri M, dengan adanya flap seperti sirip di bagian intake untuk mengarahkan angin masuk ke dalam rongga secara maksimal dan mendukung aerodinamika. Desain bumper belakang juga menampilkan rongga angin dengan paduan diffuser dan empat muffler.
Secara dimensi, bodi kompak BMW M2 terlihat lebih lebar 53,34 mm di depan, dan 78,74 mm di belakang karena dijejalkan suspensi milik varian M3/M4. Maka, tak heran, jika rongga fender belakangnya terlihat menggembung. Velg-nya pun menggunakan velg 5-twin spokes berukuran 19-inci, yang berasal dari opsional M3/M4 dengan balutan ban Michelin Pilot Super Sport berukuran 245/35ZR19 di kaki depan, dan 265/35ZR19 di kaki belakang.
Ruang kabinnya masih menyerupai BMW M235i Coupe, namun terdapat perbedaan nuansa yang ditampilkan ornamen ekslusivitas dari BMW M – seperti lingkar kemudi berbalut kulit, instrument cluster special M2, door sill plates, tuas transmisi dan desain dashboard dengan aksen trim open-pore carbon-fiber dan silver metal.
Tak luput beberapa ornamen terbalut lapisan kulit Alcantara pada detail pintu, handbrake boot, juga permainan stitching Polar Blue di kursi semi-bucket, dan beberapa detail lainnya dengan embos huruf M.
Walaupun pelarian saya membesut M2 hanya sekadar melibas jalur perkotaan disaat pagi hari, namun beberapa kali juga mendapat kesempatan guilty pleasure di ruas jalan tol yang cukup lengang. Apa daya, jalur weekday membuat saya harus lebih pintar dalam memilih waktu, rute, dan destinasi.
Melaju santai sambil membuka atap sunroof adalah hal yang luar biasa untuk menikmati mobil ini di jalan tol pagi hari. Mengendarainya benar-benar sangat menyenangkan. Di bawah hamparan langit biru, raungan mesin enam-silinder segaris mulai bernyanyi dengan merdu dari keempat pipa exhaust-nya setiap saya melakukan kick down.
Saya lebih menahan diri dengan menggunakan pilihan Driving Experience Control di mode Comfort untuk merasakan kenikmatan akselerasi tenaga yang mengalir lembut berkat twin scroll turbo tunggal yang tertanam di mesinnya. Kecepatan pun beragam, sekitar 85-120 km/jam di saat lengang – meskipun mobil ini diklaim sanggup menggapai kecepatan hingga 250 km/jam. Rasa berkendara begitu tenang dan halus.
Disaat kemacetan mulai menghadang, maka fitur EfficientDynamics dengan fungsi Auto Start Stop akan bekerja maksimal seiring gerakan stop n go yang dilakukan. Pedal throttle pun sangat jinak saat berada di kemacetan; lagipula mobil ini tidak akan melaju meskipun pedal rem tidak saya injak.
Pengendalian mobil ini sangat kompak dengan gaya suspensi khas M Series yang terasa rigid. Bagian pengendalian depan terasa begitu akurat, dan bagian belakangnya terasa mencengkram.
Hingga pada akhirnya saya mendapatkan trek buatan yang sangat menyenangkan untuk melakukan photo shoot dan mencoba mengajak mobil ini bermain lebih ekstrem di sana.
Jujur, hal tergila pertama yang saya rasakan dari hasil revisi generasi penerus BMW 2002 Turbo ini adalah hantaran tenaga dahsyat dari mesin V6 berkapasitas 2.979 cc, 370 hp dengan teknologi BMWTwinPower Turbo yang secara buas lepas dari transmisi M Double Clutch 7-percepatan dengan Drivelogic pada mode berkendara Sport+. Akselerasi melaju diiringi decitan ban dan raungan suara parau dihempaskan flap di knalpotnya.
Mobil ini mampu memberikan semua torsi terbesarnya hingga 500 Nm, dengan respon tenaga yang sangat buas saat mulai memasuki tikungan. Ban depan pun seakan menari liar mengimbangi gerak roda belakang yang terus-menerus berputar dengan traksi penuh.
Meskipun begitu, tak perlu takut, karena fitur M Dynamic Mode (MDM) secara otomatis akan aktif untuk mengantisipasi gejala oversteer maupun understeer pada kemudi, dan memungkinkan adanya slip yang lebih lebar untuk meningkatkan traksi dan menghasilkan daya dorong, sehingga mobil akan mudah dikendalikan.
Kemudinya terasa langsung terhubung ke roda depan, dan memiliki respon putaran cepat saat pedal throttle diinjak untuk menjaga diferensial belakang agar saya dapat membawa apron depan kembali ke jalur yang tepat. Rem standar dengan kaliper BMW M empat-piston di depan, dan dua-piston yang terbuat dari greycast iron berdiameter 380 mm di depan, serta 370 mm di belakang, terasa sangat menggigit untuk menyeimbangkan dan membagi berat beban mobil saat menikung. Benar-benar menakjubkan!
Setelah empat kali mengelilingi trek, kesenangan saya terburai oleh hujan yang langsung turun dengan derasnya, hingga lupa untuk mencoba aplikasi GoPro yang dapat merekam aksi putaran tadi lewat kamera yang terpasang di dashboard-nya. Saatnya untuk memindahkan pengaturan kembali ke posisi Comfort, dan segera meninggalkan lokasi yang menyenangkan ini sambil mendengarkan lagu Sweet Disposition-nya The Temper Trap dari suara jernih audio Harman Kardon yang menggema di kabinnya.
Takkan pernah ada rasa puas saat mengendarainya. Mobil sport kompak ini menawarkan teknologi motorsport sebuah mobil balap yang dikemas ulang dan disesuaikan untuk penggunaan di jalan raya. Dan, yang utama, mobil ini benar-benar terasa menyenangkan.
Nah, rasanya M2 ini sangat cocok untuk memuaskan hasrat para speed addict muda yang aktif dan dinamis. BMW M2 Coupe ditawarkan dengan kisaran harga Rp 1,3 miliar, off-the road, dan tentunya telah dilengkapi oleh layanan BMW Service Inclusive untuk pemeliharaan rutin tanpa biaya selama 5 tahun, serta garansi 36 bulan tanpa batasan jarak tempuh juga fasilitas BMW Tire Coverage. Bagaimana? Anda berminat? ** Motor Trend, Desember 2016/Foto-foto: Agus Budi
BMW M2 COUPE 2016
- Harga dasar: Rp 1,350 miliar
- Layout kendaraan: Mesin-depan, RWD, 4-penumpang, coupe 2-pintu
- Mesin: I6 3.0L/370hp/465Nm/500Nm(overboost) turbocharged BMWM TwinPower Turbo DOHC 24-katup
- Transmisi: M Double Clutch Transmission 7-speed with Drivelogic
- Berat kotor: 1,520 kg
- Wheelbase: 2,693 mm
- P x L x T: 4.475 x 1.854 x 1.397 mm
- 0-100 km/jam: 4,3 detik
- Kapasitas Bagasi: 390 liter
- Mulai dijual di Indonesia: Sekarang!
KOMENTAR (0)