Buntut Berhentinya Produksi Mobil dan Motor

Buntut Berhentinya Produksi Mobil dan Motor

Sejak pekan lalu banyak produsen otomotif, baik pabrik sepeda motor dan mobil, yang menghentikan produksi kendaraan bermotor yang berbuntut panjang kepada supplier komponen mereka kebingungan untuk memasarkan barangnya, salah satunya produsen ban. Dilema ini secara jelas dirasakan oleh Gajah Tunggal (produsen GT Radial, IRC, dan Zeneos) yang merasakan secara langsung efek berhentinya produksi kendaraan bermotor di Tanah Air.

Buntut Berhentinya Produksi Mobil dan Motor

Dilansir dari Autogear.id, Dodiyanto,, Senior Brand Executive & Product Development Gajah Tunggal menjelaskan pabrik IRC masih berjalan namun pihaknya melakukan penyesuaian terhadap jumlah produksi. Dia menekankan bahwa pabrik motor Yamaha, Honda, dan Suzuki sedang menghentikan sementara produksi. Sedangkan permintaan tetap ada dari kebutuhan aftermarket, meski permintaannya tidak sebesar pada kondisi normal.

Buntut Berhentinya Produksi Mobil dan Motor

“Untuk produksi di pabrik masih jalan dengan prosedur physical distancing. Yamaha, Honda, Suzuki berhenti tapi kebutuhan di aftermarket besar. Seperti yang kita tahu IRC adalah ban untuk suplier ke semua pabrikan, dengan ini produksi berkurang tapi produksi tetap untuk aftermarket, begitu juga dengan Zeneos,”ungkap Dodi.

Buntut Berhentinya Produksi Mobil dan Motor

Sayangnya tidak disebutkan berapa banyak pengurangan permintaan yang dialami oleh produsen ban di dalam negeri tersebut. Namun mereka menegaskan bahwa permintaan hingga saat ini masih ada. Selain itu dia juga menegaskan bahwa stok komponen untuk sekarang ini masih aman, sehingga produksi bisa berjalan. Menurut perhitungan seharusnya stok yang ada bisa bertahan 2-4 bulan ke depan.

KOMENTAR (0)