Wafatnya kolektor mobil klasik Ermin S Nasution secara mendadak hari Senin (30/6) malam lalu tentu mengagetkan banyak pihak, terutama bagi para pecinta mobil-mobil klasik. Bagaimana tidak, pria kelahiran 25 Mei 1953 tersebut memang dikenal memiliki perhatian yang sangat tinggi terhadap dunia otomotif khususnya pelestarian mobil-mobil klasik.
Salah satu wujud perhatian Ermin terhadap mobil klasik adalah didirikannya sebuah museum yang diberi nama Cikunir Classic Car Museum. Tempat ini memang sengaja dibangun sebagai sarana edukasi kepada masyarakat luas tentang mobil-mobil klasik yang pernah beredar di Indonesia.
Menurut Bambang Rus Effendi, Ketua Umum Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI), dengan meninggalnya Ermin S Nasution, dirinya berharap agar museum mobil klasik di Cikunir tersebut jangan sampai ditutup, karena memang museum ini menyimpan nilai sejarah yang tak ternilai harganya.
“Dengan meninggalnya Ermin, saya berharap museum ini jangan sampai ditutup, karena memang persiapan museum saat ini sudah mencapai 90 persen, jadi sayang sekali jika harus ditutup,” ujar Bambang saat menghadiri pemakaman Ermin S Nasution di Sandiego Hills, Karawang, Selasa (1/7).
Bambang juga mengatakan, pihaknya akan mencoba berkomunikasi dengan pihak keluarga Ermin perihal kelangsungan museum tersebut. Dirinya juga akan mendorong pihak keluarga agar bisa tetap mempertahankan museum yang memang telah lama dicita-citakan oleh almarhum Ermin.
Tak hanya itu, Bambang pun siap untuk turun tangan membantu pihak keluarga utuk menjaga kelangsungan museum yang berlokasi di Jl H. Umar 8 Cikunir, Bekasi, Jawa Barat tersebut.
“Saya juga mengajak seluruh anggota PPMKI untuk peduli terhadap museum ini, karena museum ini adalah milik seluruh penggemar mobil kuno di Indonesia,” tutup Bambang. **MS
KOMENTAR (0)