Menengok kehidupan awal pandemi di Indonesia, seluruh kegiatan rasanya seketika terhenti. Aktivitas yang biasa dilakukan di luar rumah, tiba-tiba harus dikerjakan di rumah saja. Bagi para pemilik kendaraan, mobil dan motor juga lebih sering terbengkalai.
Walaupun jarang digunakan, perawatan kendaraan harus tetap berjalan, sebab itu, sampai saat ini Toyota merasa bahwa layanan aftersales adalah yang dibutuhkan. PT Toyota Astra Motor menyatakan bahwa penurunan layanan aftersales mencapai 20%. Namun, ini masih tidak seberapa mengingat penjualannya menurun hampir 50%.
Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director PT Toyota Astra Motor mengatakan, jika kita bandingkan sales dan aftersales, sales kasarnya bisa dikatakan turun setengah. Tapi kalau aftersales, karena mereka tetap memastikan kondisi mobilnya prima (tetap datang ke bengkel), penurunannya hanya 20% kira-kira. Saat ini Toyota terus melakukan evaluasi terhadap layanan aftersales untuk memenuhi kebutuhan konsumennya.
Beberapa waktu lalu TAM baru saja meluncurkan New Toyota Fortuner dan New Kijang Innova. Apabila konsumen melakukan pembelian unit tersebut akan mendapatkan gratis perawatan berkala dan biaya suku cadang selama 4 tahun atau 50.000 km tergantung mana dulu yang tercapai.
Selain itu, konsumen akan mendapatkan Toyota warranty Indonesia sampai 3 tahun atau 100.000 km dan bebas kenaikan harga suku cadang maksimal 4 tahun atau 50.000 km. Terkait waktunya, terhitung sejak tanggal penerimaan kendaraan. “Saya rasa ini akan membantu konsumen karena tidak pusing, hanya datang ke bengkel kemudian daftar. Tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk periodical maintenance,” jelas Anton.
Tak hanya New Toyota Fortuner dan New Kijang Innova, untuk produk Toyota dengan VIN 2020 seperti kendaraan baru model Rush, Toyota 86, Land Cruiser 200, Alphard, Vellfire, Corolla Cross, & Yaris Minor Change 2020 bisa mendapatkan program ini.
Apabila konsumen ingin mengetahui kendaraannya berhak mendapatkan program ini atau tidak, bisa cek melalui website aftersales toyota dengan memasukkan nomor rangka kendaraan di STNK atau BPKB.
KOMENTAR (0)