Produksi Tesla Cybertruck Kembali Ditunda Hingga 2022 Mendatang

Produksi Tesla Cybertruck Kembali Ditunda Hingga 2022 Mendatang

CEO Tesla, Elon Musk mengonfirmasi bahwa produksi pikap listrik Cybertruck akan mengalami penundaan. Pikap listrik dengan desain futuristik ini belum akan masuk jalur produksi hingga akhir 2022.

Produksi Tesla Cybertruck Kembali Ditunda Hingga 2022 Mendatang

Ketika pertama kali diluncurkan pada November 2019, Tesla menyatakan Cybertruck akan memasuki pasar pada 2021. Namun, produsen mobil listrik ini mengungkapkan rencananya telah diundur hingga 2022 selama pengumuman hasil keuangan Q2 2021 pada Agustus. Musk akan menunda lagi produksinya hingga akhir 2022 dan volume produksi yang signifikan tidak akan tercapai hingga akhir 2023. Musk mengkonfirmasi berita itu saat berbicara dengan karyawan melalui telepon di seluruh perusahaan. Ia belum menentukan bulan atau kuartal kapan produksi akan dimulai.

Produksi Tesla Cybertruck Kembali Ditunda Hingga 2022 Mendatang

Ada harapan bahwa model ini akan menjadi salah satu, pikap listrik pertama yang sampai di tangan konsumen. Namun, tampaknya Rivian R1T, pesaing Tesla akan segera menjadi pikap listrik pertama yang dikirim ke konsumen. Tak hanya itu, GMC Hummer listrik dan Ford F-150 Lightning juga kemungkinan akan menikung Cybertruck ke tangan konsumen.

Produksi Tesla Cybertruck Kembali Ditunda Hingga 2022 Mendatang

Tesla Cybertruck memiliki bodi yang terbuat dari baja anti karat Cold-Rolled Ultra-Hard 30X. Bahan itu juga digunakan oleh SpaceX. Mobil ini memiliki tiga motor listrik penggerak dengan output hingga 800 hp dan torsi 1.000 pound-feet serta mampu berakselerasi dari nol hingga 100 km per jam dalam 2,9 detik.

Produksi Tesla Cybertruck Kembali Ditunda Hingga 2022 Mendatang

Menurut Musk, ia mengklaim bahwa Cybertruck sukses mendapatkan respons yang baik dari calon konsumen. Musk juga mengatakan jika Tesla Cybertruck telah mengantongi 1,25 juta pemesan setelah diluncurkan pertama kali pada akhir 2019. Artinya, Tesla diperkirakan bakal meraih pendapatan sebanyak US$79 miliar atau setara Rp1,13 triliun hanya dari satu model mobil listrik tersebut.

KOMENTAR (0)