Teknologi kendaraan listrik yang tanpa batas menjadi isu kendaraan masa depan, membuat manufaktur raksasa asal Jerman, Volkswagen (VW) mempersiapkan investasi sebesar $20 miliar euro atau setara Rp 340 triliun.
Adapun VW pada Selasa lalu (13/3), memastikan bahwa teknologi baterai masa depan tersebut siap untuk dipasarkan di kawasan Eropa dan Tiongkok dengan target 80%. Pemilihan pemasok baterai akan didatangkan dari Amerika Utara.
VW memang berencana mengembangkan kendaraan tanpa emisi di 16 fasilitas poduksinya di seluruh dunia hingga tahun 2022.
“Kita telah menyimak perkembangan ini beberapa bulan terakhir untuk mengimplementasikan Roadmap E dengan cepat dan tegas,” ujar Chief Executive Matthias Mueller.
Perjalanan VW untuk mobil listrik ini diharapkan mampu menjual 3 juta unit setiap tahunnya pada tahun 2025 dan menawarkan versi listrik pada setiap grup sebanyak 300 unit pada tahun 2030.
Sejauh ini dikabarkan bawa LG Chem, Samsung dan pembuat baterai asal Tiongkok yakni Contemporary Amperex Technology Co Ltd yang akan mengirimkan sumber energi kendaraan listrik kepada VW.
“Membangun segala keahlian dan menguasai teknologi tidak serta merta menyiratkan bahwa kita ingin memulai perakitan skala besar,” ujar CEO. “Kemungkinan ada yang lain bisa lebih baik dari yang kita mampu.”
Sebelumnya VW juga sempat mengucurkan 34 miliar euro untuk pengembangan kendaraan listrik, kendaraan otonom dan jasa kendaraan pada tahun 2022. Diyakini menjadi salah satu ambisi terbesar di industri otomotif.
KOMENTAR (0)