Volvo sepertinya jadi salah satu manufaktur yang gerah dan lantang akan penetapan biaya administrasi berupa kenaikan pajak 25% untuk setiap produk yang datang dari China agar bisa masuk ke Amerika Serikat.
Manufaktur premium asal Swedia ini memang tengah memetik penjualan baik untuk SUV, terutama Volvo XC60. Agustus 2018, XC60 menjadi SUV terbaik ketiga yang dijual Volvo Amerika.
Keberatan itu diajukan Volvo kepada U.S. Trade Representative’s Office (USTR) agar XC60 mendapat pintu lebih longgar masuk ke Amerika.
“Pengenaan pajak 25% pada mid-size SUV ini akan berdampak pada kerugian ekonomi yang para,” ujar juru bicara Volvo yang melayangkan surakt kepada USTR, 16 Agustus lalu.
“Beban bea 25% yang dikenakan pada kendaraan yang diimpor dari China juga akan ditangung oleh konsumen Amerika,” jelasnya.
“Volvo baru-baru ini memulai produksi kendaraan komersial di fasilitas produksi Charleston, Carolina Selatan, di mana sekaligus membangun S60. Tetapi seiring berjalannya waktu mengingat jejak produksi global kami, bisa mengantisipasi produksi XC60 di Amerika Serikat juga,” jelasnya.
Beraninya Volvo berbicara ke USTR karena apa yang dilakukan General Motors memasukkan Buick Envision SUV dari China dibuat sebagai petisi. Memungkinkan untuk Buick memasukkan 40.000 unit kendaraan, sementara Volvo menyarankan pemerintah agar tak menutupi hal tersebut.
GM sebagai produsen mobil terbesar di Amerika mengatakan bahwa penjualan di China dan Amerika Serikat akan menghasilkan dana untuk berinvestasi di fasilitas manufaktur AS kami dan untuk mengembangkan teknologi masa depan otomotif di Amerika Serikat.
KOMENTAR (0)