Ban berputar = ekonomi lancar. Demikian ungkapan yang sering disampaikan banyak kalangan tentang hubungan antara ban dan perekonomian. Sejatinya, tidak sedikit pengguna kendaraan bermotor yang bersikap remeh terhadap ban. Padahal, tidak ada kendaraan bermotor yang dapat bergerak tanpa ban “normal”. Lalu apa peran ban untuk kendaraan bermotor? Secara mendasar, ada tiga fungsi ban pada kendaraan bermotor; carrying, steering & transmitting.
Carrying
Ban bertugas menggotong seluruh berat kendaraan termasuk muatan yang dibawa oleh kendaraan tersebut. O iya, ban juga harus kuat menopang beban lainnya yang dihasilkan oleh pergerakan kendaraan secara dinamis. Ilustrasinya begini, sebuah MPV dengan berat kosong 2.500 kg membawa delapan orang penumpang @ 75 kg dan barang lainnya seberat 100 kg yang berarti berat total = 2.500 kg + 600 kg + 100 kg = 3.200 kg. Ditambah lagi beban lainnya seperti akselerasi, deselerasi, menikung dan lainnya maka beban kerja ban semakin berat karena bertambah menjadi beberapa kali lipat. Itu sebabnya, ban harus selalu dalam kondisi yang paling optimal agar dapat berfungsi dengan normal.
Steering
Ban menjadi satu-satunya penghubung antara kendaraan bermotor dengan permukaan jalan. Ketika pengemudi memutar kemudi ke kanan atau kiri, maka ban harus mampu mengikuti “perintah” tersebut dengan optimal alias juga harus bergerak ke kanan atau kiri. Namun, ada banyak kondisi saat ban tidak mampu mengikuti “perintah” pengemudi melalui kemudi dan kondisi tersebut dikenal sebagai gejala understeer atau oversteer. Guna mereduksi gejala tersebut, pastikan ban dan kemudi secara berada dalam kondisi terbaik.
Transmitting
Sebagai satu-satunya penghubung antara kendaraan bermotor dengan permukaan jalan, maka ban memiliki fungsi penting dalam proses akselerasi dan deselerasi. Ban meneruskan tenaga dan torsi mesin ke permukaan jalan saat kendaraan bermotor melakukan akselerasi. Begitu juga ban memindahkan proses perlambatan laju (deselerasi) ke permukaan jalan saat pengemudi mengoperasikan pedal rem. Tidak heran kalau para penggiat safety driving selalu mengingatkan “nyawa kita sangat bergantung pada ‘telapak tangan’”.
KOMENTAR (0)