Agar dapat bertahan dalam bisnis otomotif yang kompetitif, para pabrikan harus rajin merilis produk baru secara teratur. Tentunya, pengembangan produk baru membutuhkan banyak sumber daya namun pabrikan mobil juga harus berbagi dengan aspek lainnya. Nah, salah satu solusi untuk kondisi tersebut adalah penerapan common platform sehingga dengan modal satu “resep” sudah bisa menghasilkan produk yang sangat bervariasi.
Saat ini, common platform sudah digunakan oleh pabrikan otomotif kelas global secara meluas. Contohnya Volkswagen Group dengan platform MQB matrix yang menghasilkan beragam kendaraan seperti hatchback, saloon, coupe, station wagon, convertible, roadster, MPV, SUV hingga van niaga. Karena dikembangkan oleh VW Group, maka platform MQB matrix juga digunakan pada anggota VW Group seperti Audi, Seat, Skoda.
Selain VW Group, pabrikan otomotif lainnya seperti Renault-Nissan memiliki common platform CMF (Common Module Family) yang terdiri atas varian CMF-CD (mobil medium dan besar seperti Nissan X-Trail dan Nissan Qashqai), CMF-B (mobil subcompact/supermini seperti Nissan Juke) dan CMF-A (mobil kecil seperti Datsun, Renault Kwid). Platform CMF dipakai Renault-Nissan untuk 14 model kendaraan yang dijual secara global.
Sedangkan Mercedes-Benz mengembangkan common platform dengan nama MFA (FWD) dan MRA (RWD). Sedangkan Volvo mempunyai SPA (Scalable Product Architecture) yang tampil perdana pada tahun 2014 bersama XC90 gen-2. Platform SPA dimanfaatkan Volvo untuk saloon/sedan (S90), SUV (XC60 dan XC90) dan estate/station wagon (V90/V90 XC).
Metode common platform juga ditempuh Toyota dengan New Global Architecture (TNGA). Sebetulnya Toyota tidak asing dengan common platform karena mereka sudah pernah membuat platform MC untuk Camry, Corolla dan 16 model lainnya. Toyota mengklaim penerapan TNGA akan mendorong pemakaian komponen bersama sampai 80% dan menurunkan biaya pengembangan model baru hingga 30%.
KOMENTAR (0)