Secara umum, pilar pada kendaraan bermotor terutama mobil, memiliki definisi mendasar sebagai komponen struktur bodi yang menopang atap, pintu, kaca depan dan rangkaian kaca jendela mulai dari depan, samping hingga belakang. Untuk memudahkan identifikasi dan komunikasi, rangkaian pilar pada kendaraan bermotor seperti mobil disebut secara alfabetikal mulai dari arah depan dengan nama pilar A, pilar B, pilar C dan pilar D.
Sebagai bagian dari struktur bodi yang menopang atap dan pintu, tentunya pilar memiliki peran penting dalam hal keselamatan sehingga harus memenuhi standar regulasi dalam hal kemampuan menahan efek benturan. Misalnya jika mobil mengalami kecelakaan seumpama terbalik, maka pilar harus memiliki kekuatan untuk menjaga atap dan pintu agar tetap utuh sehingga tidak membahayakan para penumpang. Namun demikian, pilar juga harus bisa dipotong tanpa kesulitan dengan alat khusus oleh tim penolong demi menyelamatkan penumpang. Itu sebabnya, pilar-pilar pada mobil terbuat dari material baja khusus yang kuat namun tidak kaku.
Pada sisi lain, pilar juga memiliki kontribusi signifikan terhadap visibilitas pengemudi. Maksudnya, pilar-pilar yang “tebal” kerap menyebabkan blind spot bagi pengemudi ketika harus mengamati kondisi lalu lintas pada posisi “serong” ke arah depan maupun belakang. Tidak heran kalau saat ini pabrikan mobil berupaya membuat kompromi optimal untuk desain pilar.
KOMENTAR (0)