Harus diakui, sebenarnya kemajuan teknologi otomotif dengan segudang kecanggihannya justru memberikan semakin banyak kemudahan dan kepraktisan bagi para penggunanya. Hanya saja, sejalan dengan teknologi yang semakin di depan, tentunya membutuhkan pemahaman dan penyesuaian yang berbeda dibanding pengalaman terdahulu. Atau dalam bahasa kekinian, pengguna membutuhkan protokol baru untuk bisa memanfaatkannya secara optimal. Nah, Salah satu contohnya adalah rem tangan (mobil).
Sampai beberapa waktu lalu, rem tangan pada mobil masih berupa tuas yang harus ditarik dengan kuat oleh tangan untuk mengaktifkannya. Atau pada sejumlah mobil, rem tangan diganti dengan rem parkir yang diaktifkan oleh kaki melalui pedal. Kini semakin banyak mobil yang tidak lagi dilengkapi dengan rem tangan model tuas atau rem parkir model pedal kaki. Sebagai gantinya pabrikan mobil menggunakan rem tangan/rem parkir elektronik.
Menilik aspek penampilan, rem tangan elektronik terlihat lebih modern dan lebih sederhana. Tidak ada lagi tuas yang harus ditarik karena sudah digantikan oleh tombol yang harus ditekan. Dengan mengaktifkan tombol rem tangan elektronik, maka motor listrik pada setiap kaliper rem akan menekan brake pads kepada rotor rem. Untuk “melepas” rem parkir elektronik, cukup dengan menarik tombol ke arah atas. Secara umum, penerapan rem tangan elektronik memberikan beberapa manfaat, antara lain tidak perlu ngotot mengoperasikan tuas rem tangan dan hemat tempat sehingga konsol tengah bisa difungsikan untuk lokasi simpan barang. Selain itu, rem tangan elektronik bisa dipadukan bersama Auto-Hold Parking Brake yang sangat bermanfaat saat mobil “stop and go” di tanjakan. Pertama kali rem tangan elektronik digunakan pada 2001 BMW Seri 7 (E65) 2001 dan kemudian menyebar pada mobil merek lain.
KOMENTAR (0)