Standar Emisi Euro 6 : Memadukan Kondisi Nyata dan Laboratorium 

Standar Emisi Euro 6 : Memadukan Kondisi Nyata dan Laboratorium 

Di kawasan Eropa, regulasi emisi gas buang yang berlaku adalah Euro 6 (Euro 6b) yang diratifikasi oleh Uni Eropa  sejak September 2014. Seiring perjalanan waktu, standar emisi Euro 6 terus berkembang sampai saat ini. Jika awalnya standar emisi Euro 6 dimulai dari Euro 6b (2014), maka pada tahun 2020 standar emisi Euro 6 sudah mencapai Euro 6d yang diratifikasi tahun 2020 dan berlaku efektif mulai tahun 2021. Tentunya muncul pertanyaan (dan penasaran), mengapa Uni Eropa memakai versi Euro 6b/6c/6d dan tidak langsung naik menjadi Euro 7? Jawabannya terkait dengan perbedaan hasil pengukuran emisi gas buang yang cukup signifikan antara di laboratorium dan dalam kondisi nyata.  Hal itu mendorong  Uni Eropa untuk membuat standar emisi Euro 6 dalam beberapa versi demi mengakomodasi  perkembangan terbaru (tepatnya perbedaan hasil pengukuran emisi gas buang). Itu sebabnya muncul standar emisi Euro varian 6b, 6c hingga 6d yang berlaku saat ini.

Standar Emisi Euro 6 : Memadukan Kondisi Nyata dan Laboratorium 

Euro 6c: WLTP

Awalnya, standar emisi Euro 6 yang diberlakukan pada  2014 mengatur  NOx,  particulate matter (PM) serta emisi beracun lainnya dengan parameter yang masih tetap sama hingga sekarang walau  ada beberapa update (ditandari huruf b, c, d) sesuai perkembangan terbaru. Sejatinya, standar tersebut bersifat valid untuk hasil pengujian di laboratorium pada satu waktu tertentu. Mulai  September 2017, pengujian melibatkan metode  WLTP (world harmonized light-duty vehicles test procedure) sebagai pengganti metode NEDC (New European Driving Cycle) yang dinilai sudah kuno (dibuat tahun 1980-an). Perubahan tersebut ditandai oleh Uni Eropa dengan mengganti  standar emisi Euro 6b menjadi Euro 6c untuk menunjukkan pengembangan baru pada metode pengujian, sedangkan parameter tetap sama.  Kehadiran metode  WLTP diikuti oleh   RDE (Real Driving Emissions) berupa kondisi pengujian dalam kondisi nyata. Nantinya,  RDE akan menjadi platform bagi Uni Eropa untuk melakukan pengembangan standar emisi Euro 7 pada tahun 2025.

Standar Emisi Euro 6 : Memadukan Kondisi Nyata dan Laboratorium 

Euro 6d TEMP dan Euro 6d RDE

Pengembangan standar emisi Euro 6d TEMP dan Euro 6d RDE didorong oleh besarnya perbedaan hasil pengujian yang dilakukan  oleh pabrikan mobil  dalam kondisi nyata  (RDE) dan  laboratorium (WLTP) terkait emisi  NOx. Sebagai jalan tengah, Uni Eropa membolehkan deviasi antara pengujian  RDE dan  WLTP. Hasil akhirnya  berupa  standar emisi Euro 6c untuk pengujian  dengan metode WLTP dan standar emisi  Euro 6d-TEMP serta  Euro 6d RDE untuk pengujian dengan metode  RDE.

 

 

 

 

KOMENTAR (0)