Untuk mengangkut muatan yang bersifat sensitif terhadap perubahan kondisi lingkungan, maka pabrikan truk dan pembuat karoseri bermitra menciptakan truk boks. Secara teknis, truk boks memiliki ciri khas berupa bak yang tertutup pada ke-6 sisinya (depan-belakang, kanan-kiri, atas bawah). Dengan demikian, muatan yang dibawa oleh truk boks relatif lebih aman dan terlindung dari perubahan kondisi lingkungan semisal cuaca panas dan hujan deras. Bahkan, tersedia truk boks dengan fasilitas pendingin (chiller box) untuk angkutan daging/makanan beku maupun olahan, bahan makanan, minuman, obat-obatan, hingga sayur dan buah segar. Umumnya ada dua macam truk boks yang dipasarkan sesuai kebutuhan konsumen.
Truk full box
Kendaraan niaga ini memiliki ciri khas berupa boks yang tertutup penuh pada semua sisinya dan hanya mempunyai pintu pada salah satu sisi misalnya belakang (pintu model ambulance) atau samping (pintu model geser). Bahan boks terbuat dari aluminium atau besi dan pintunya dilengkapi dengan gembok serta palang sehingga meningkatkan faktor keamanan barang selama proses pengangkutan dalam perjalanan.
Truk wing box
Pada dasarnya wing box serupa dengan full box karena sama-sama tertutup pada semua sisinya dan terbuat dari aluminium atau besi. Namun, wing box menawarkan keunggulan berupa pintu pada tiga sisi (samping kiri-kanan dan belakang) sehingga memudahkan dan mempercepat proses bongkar muat barang antara truk dan gudang. Sebutan wing box mengacu pada pintu samping yang ketika dibuka menyerupai burung yang sedang mengepakkan sayapnya. Penganut wing box umumnya adalah truk kelas 10-24 ton dengan panjang minimal 9,5 meter dan banyak digunakan untuk pengangkutan barang yang bersifat “volume banyak bobot ringan” semisal mie instan, makanan ringan (snack), tisu, popok dan pembalut.
KOMENTAR (0)