Leyland Comet, Pelopor Bus Diesel di Indonesia

Leyland Comet, Pelopor Bus Diesel di Indonesia

Pada tahun 1960-an hingga 1980-an, cukup banyak bus merek Leyland asal Inggris yang berdinas di Indonesia. Leyland Comet menjadi bus pertama yang mengawali kiprah Leyland  di Jakarta, yang kemudian disusul oleh bus single decker lainnya dan double decker (bus tingkat) seperti Titan dan Atlantean. Menilik sejarahnya, bus Leyland  Comet masuk Indonesia  dalam dua gelombang; tahap pertama  tahun 1956 datang 100 unit dan  kemudian  menyusul 100 unit lagi pada tahun 1960. Bus Leyland Comet datang sebagai bantuan Colombo Plan dari Australia untuk menggantikan trem yang dihapuskan oleh pemerintah Indonesia. O iya, kehadiran bus Leyland Comet juga  sekaligus menandai momen penting berdirinya PPD (Pengangkutan Penumpang Djakarta).

Leyland Comet, Pelopor Bus Diesel di Indonesia

Leyland Comet untuk Indonesia menggunakan sasis Leyland Albion Aberdonian MR 11 N yang memadukan mesin Leyland dan transmisi Albion. Uniknya, Leyland Comet menganut konfigurasi mesin tengah yang ditempatkan di bawah lantai  bus. Sementara mayoritas  bus pada saat itu menganut konfigurasi mesin depan. Karoseri Leyland Comet menganut  konstruksi bodi logam  buatan Freighter Australia  dengan panjang 9 meter dan lebar 2,4 meter serta  kapasitas angkut  39-45 penumpang. Mobilitas Leyland Comet didukung mesin diesel O 350 enam silinder berkapasitas 6,75 liter 90-100 hp dan transmisi manual. Kehadiran Leyland Comet menjadi  pelopor dieselisasi bus  di Indonesia, apalagi  saat itu sebagian besar bus yang beroperasi  di Indonesia didominasi oleh bus  bermesin depan dengan mesin bensin buatan Amerika seperti Dodge, Chevrolet dan GMC.

 

.

 

 

 

 

 

KOMENTAR (0)