Morgan Motor: Industri Otomotif Berbasis Tangan (Bagian 1)

Morgan Motor: Industri Otomotif Berbasis Tangan (Bagian 1)

Morgan Motor Company, boleh dibilang, satu dari sedikit produsen mobil yang memutuskan tetap bekerja memakai metode tradisional: Seluruh produknya dibuat dengan tangan, alias handmade.

Tapi, jangan salah, mereka bukan sembarang “home industry”. Selain eksklusif, mobil-mobil Morgan yang melulu berdesain klasik sempat berkali-kali menjuarai ajang balap Le Mans dan, tentu saja, banyak dikoleksi para selebritis dunia. 

Morgan Motor: Industri Otomotif Berbasis Tangan (Bagian 1)

 

Proses pembuatannya “sederhana”: Dimulai dari balok kayu yang dipotong, lalu dibuat sebagai rangka mobil, dan dilem. Agar tidak mudah rusak terkena air, rangka kayu tadi dilapisi cairan khusus, sebelum ditutup lembaran aluminium yang membentuk bodi mobil, kemudian dirakit. Beres dari tempat perakitan, mobil dipasangi mesin, transmisi, dicat, dan, jreng! Jadi sudah.

 

Morgan Motor: Industri Otomotif Berbasis Tangan (Bagian 1)

Sampai hari ini, “ritual” itu masih mereka lakukan. Dan, sekadar ilustrasi, pada 2007, dengan mempekerjakan 163 orang, mereka sukses memproduksi 640 unit mobil yang keseluruhannya dirakit oleh tangan – dengan masa pengerjaan (alias “daftar tunggu”) per mobil sekitar enam bulan (dulu malah sampai sepuluh tahun!).

Bermarkas di Malvern Link – seluruh area Malvern di Worcestershire sudah mereka “kuasai” – Morgan Motor Company merupakan perusahaan keluarga yang didirikan Henry Frederick Stanley Morgan di Inggris, tahun 1910.

Morgan Motor: Industri Otomotif Berbasis Tangan (Bagian 1)

Biasa dipanggil “HFS”, tadinya Henry karyawan perusahaan transportasi kereta api bernama Great Western Railway. Tahun 1904, dia cabut, lalu membuka bengkel reparasi.

Pada 1909, HFS mulai mendesain dan membangun mobil untuk digunakan sendiri. Setahun kemudian, atas permintaan banyak konsumen, dia memproduksi pula beberapa mobil serupa, lalu menjualnya.

Morgan Motor: Industri Otomotif Berbasis Tangan (Bagian 1)

Produk awal yang diberi label Runabout ini sesungguhnya “hanya” mobil bertipe two-seat atau four-seat three-wheelers, dan dianggap sebagai cyclecars. Tapi, itu bukan keputusan tanpa sengaja. HFS membuatnya hanya untuk menghindari pajak. Di Inggris, three-wheelers diklasifikasikan sebagai sepeda motor.

Morgan Motor: Industri Otomotif Berbasis Tangan (Bagian 1)

Dalam Olympia Motor Exhibition 1911, Runabout satu kursi kemudian dipamerkan bersama saudara kandungnya, Runabout dua kursi, yang diyakini HFS bakal lebih diminati publik. Dia benar.

Namun, belakangan, kehadiran mobil kecil macam Austin 7 dan Morris Minor, dengan harga yang sama namun memiliki kenyamanan lebih baik, membuat cyclecars tak lagi dilirik orang.

Morgan Motor: Industri Otomotif Berbasis Tangan (Bagian 1)

Tak habis akal, HFS mengikut-sertakan mobilnya dalam kompetisi Cyclecar Grand Prix 1913 di Amiens, Prancis – dan menang. Momentum ini menjadi cikal-bakal HFS memproduksi mobil-mobil model “Grand Prix” sepanjang 1913-1926, yang kemudian berevolusi menjadi Aero dan  sport dengan  pendingin udara (liquid-cooled) dari mesin sepeda motor yang ditempatkan di depan sumbu roda depan dalam chassis

 

Terus melaju di Morgan Motor Company: Industri Otomotif Berbasis Tangan (Bagian 2)

TAGS

KOMENTAR (0)