Jambore Nasional (Jamnas) Mecedes-Benz Club Indonesia ke-10 siap digelar pada 27-29 November mendatang. Berbagai persiapan untuk memperlancar jalannya acara pun telah dilakukan oleh pihak panitia, salah satunya dalam mempersiapkan acara defile, yaitu konvoi berbagai varian Mercedes-Benz dari Balaikota DKI Jakarta menuju Parkir Timur Senayan, yang akan digelar pada 28 November mendatang.
Simulasi untuk konvoi ini dilaksanakan pada Sabtu (21/11) lalu, dengan diikuti 52 mobil Mercedes-Benz dari berbagai varian, yang mengambil start di Lapangan IRTI Monas menuju Parkir Timur Senayan.
Wakil Ketua II Panita Jamnas MB Club INA, Iwan Diah mengatakan, mendekati acara puncak Jambore Nasional yang tinggal menghitung hari ini, pihaknya sengaja melakukan simulasi defile untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pada ‘Hari H’ nanti.
“Tadi sempat ada sekitar 30 mobil yang tertahan di area sekitar pintu keluar parkiran, dimana hal ini otomatis menambah durasi waktu kita,” jelas Iwan Diah saat ditemui Otoblitzclassic, Sabtu (21/11). “Hal-hal seperti inilah yang akan kita evaluasi, agar disaat pelaksanaan nanti jangan sampai terjadi lagi.”
Iwan menambahkan, pihaknya sendiri juga memiliki ‘role configuration’ untuk masalah konvoi, seperti misalnya mobil tidak boleh pakai sirene, lampu hazard, dan lampu blitz. Semua mereka lakukan untuk menghormati kode etik berkendara sesuai undang-undang lalu-lintas yang berlaku.
“Untuk melaksanakan konvoi dengan melibatkan banyak kendaraan itu memang tidak mudah. Salah satunya soal waktu, karena dengan 52 mobil saja, perjalanan dari IRTI ke Parkir Timur memakan waktu sekitar 45 menit. Untuk itu, kita akan mengevaluasi kembali peserta yang akan mengikuti konvoi nanti,” tambahnya.
Sebenarnya acara defile ini, masih menurut Iwan, hanya untuk simbolis saja, tanpa harus berlebihan. “Jika kita libatkan ratusan kendaraan, seperti rencana awal hanya untuk konvoi, dan hanya untuk menunjukkan bahwa kita eksis, saya rasa kok sepertinya berlebihan. Karena, saya yakin, masyarakat Indonesia sudah tahu siapa kita.”
“Jadi, menurut saya, tidak harus seperti itu. Jangan hanya gara-gara ingin nampak eksis, nantinya malah menjadi bumerang dan acara kita hanya membuat kemacetan,” tambah Iwan.
“Dengan simulasi yang kita laksanakan, meskipun selama perjalanan sangat smooth, tapi tetap saja masih ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian, salah satunya dari sisi komunikasi dimana ini akan menjadi bahan evaluasi kita. Jadi, pada acara nanti saya berharap koordinasi antar para peserta konvoi ini bisa semakin baik lagi,” ungkapnya.
Walaupun demikian, Iwan tetap yakin bahwa di ‘Hari H’ nanti acara akan tetap berjalan sesuai rencana, alias lancar. “Dengan pengalaman teman-teman yang telah banyak melakukan konvoi, InsyaAllah tidak akan ada kendala. Jadi, kita lihat saja nanti pada saat pelaksanaan di Hari H,” pungkas Iwan. **MS
KOMENTAR (0)