Selain berbahaya bagi manusia, hujan abu vulkanik juga bisa merusak mobil Anda. Mulai dari membuat badan mobil lecet-lecet, sampai menghancurkan mesin. Tapi, tenang, masih ada solusinya.
Hujan abu dari Gunung Sinabung dan Gunung Kelud — yang meletus pada Kamis (13/2) malam – langsung menyebar sampai radius 500 km hanya dalam hitungan jam, dan diduga akan lebih meluas lagi.
Selain berbahaya bagi manusia jika terpapar langsung (menyebabkan iritasi kulit, radang mata, alergi, bahkan sesak napas), abu vulkanik yang bersifat abrasif dan asam tersebut, ternyata, juga bisa merusak mobil Anda.
Berikut beberapa dampak dan solusinya:
Merusak Kaca Depan
Hujan abu akan mengganggu dan mengurangi jarak pandang saat Anda menyetir. Jika sudah begitu, biasanya, secara naluriah, Anda akan melontarkan air wiper, dan menyapu debu-debu yang menempel. Cara ini sama sekali tidak dianjurkan, karena gesekan wiper dan abu vulkanik akan membuat kaca mobil bergaris (lecet) dan kusam.
Tips: Usahakan untuk tidak menggunakan wiper, dan carilah tempat cuci mobil terdekat.
Merusak Cat
Abu vulkanik biasanya mengandung partikel-partikel silika. Jika terlalu lama menempel di badan mobil, maka dapat mengakibatkan cat mobil tergores dan baret-baret.
Tips: Segera cari tempat pencucian terdekat, dan siram badan mobil dengan air sebanyak-banyaknya, lalu cucilah dengan sabun pembersih yang tepat. Jangan langsung dilap, karena akan membuat mobil malah baret-baret.
Merusak AC dan Interior
Abu vulkanik yang berterbangan akan terhirup ke dalam mobil saat Anda menghidupkan AC, sehingga udara dari kondesor lebih cepat kotor. Kecuali membuat sesak napas, fungsi AC tidak akan maksimal, dan interior mobil jadi penuh debu.
Tips: Matikan AC, tutup seluruh jendela mobil dan saluran udara lainnya. Setelah abu reda, ganti filter AC, dan bersihkan evaporator, blower, serta saluran udara agar sisa-sisa abu di sistem AC tidak merusak kesehatan orang-orang di dalam mobil.
Menghambat Kerja Ban
Karena terlalu sering dan terus-menerus bergesekan dengan abu vulkanik yang menumpuk di jalan, akan membuat cengkeraman ban mobil pada aspal mengendur. Sangat berbahaya jika melewati jalanan berair.
Tips: Pastikan kondisi ban Anda cukup bagus, dan lebih hati-hatilah mengemudi.
Menyumbat Saringan Udara
Mengemudi di area yang penuh abu vulkanik dapat mengaduk debu-debu tersebut, sehingga menyumbat dan merusak saringan udara. Hal ini bisa berpengaruh ke mesin akibat saringan udara tidak befungsi sempurna.
Tips: Segera ganti alat penyaring perapian (jika filter bisa diganti), atau bersihkan alat penyaring secara berkala (kalau filter tidak dapat diganti atau dipasang permanen).
Mempengaruhi Kinerja Oli
Saringan udara yang tersumbat oleh abu vulkanik juga akan mengakibatkan oli cepat kotor, sehingga mempengaruhi kinerja oli mesin.
Tips: Segera ganti oli mesin mobil Anda dengan yang baru.
Boros BBM
Mesin mobil membutuhkan udara bersih untuk bisa bekerja dengan baik. Kondisi udara yang penuh abu vulkanik akan membuat mesin bekerja lebih ekstra, sehingga menyedot bahan bakar lebih banyak.
Tips: Carilah rute terdekat untuk mencapai tempat tujuan Anda.
Mengurangi Sistem Pengapian
Udara kotor juga akan mengganggu dan mengurangi kinerja sistem pengapian. Akibatnya, performa mesin pun ikut terganggu.
Tips: Segera bawa mobil Anda ke bengkel terpercaya.
Menimbulkan Kerak pada Mesin
Pada akhirnya, abu vulkanik yang terlanjur masuk ke saringan udara dan mengendap, akan menumpuk sebagai kerak di mesin, sehingga sistem pembakaran menjadi tidak sempurna.
Tips: Segera bawa mobil Anda ke bengkel terpercaya.
Kerusakan pada Mesin
Mungkin Anda tidak akan merasakan langsung ada yang “berbeda” pada mesin mobil saat itu. Tapi, percayalah, abu vulkanik sudah merusak mesin mobil Anda, dan efeknya baru akan terasa suatu saat nanti.
Tips: Last but least, tak usah membawa mobil ke luar rumah saat “hujan” abu vulkanik, mungkin lebih baik.
KOMENTAR (0)