European Touring Car Championship (ETCC) kembali hadir meramaikan ajang balap Nasional, Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) 2018 yang digelar di Sirkuit International Sentul, Bogor, Jawa Barat. Seru, menegangkan, itulah yang tergambar dari persaingan di balapnya mobil-mobil khusus keluaran Eropa yang sudah masuk dalam kalender Kejuaraan Nasional (Kejurnas) tersebut.
Bukan hanya pebalap senior yang ‘unjuk gigi’, namun para pebalap muda dan baru pun mampu memberikan perlawanan kepada para seniornya, salah satunya yang terjadi di ETCC Euro 3000.
Alexander Hikmat, pebalap Novice Euro 3000 mengatakan, sangat senang bisa merasakan atmosfer balap di Sirkuit Sentul ini. Apalagi disini saya bisa belajar dan menimba ilmu dari para pebalap senior yang sudah lama turun di ETCC. “Pertama turun dan bertemu dengan lawan-lawan yang berat. Beruntung mobil tidak menemui kendala dan bisa finish di posisi keempat,” kata Alexander saat ditemui otoblitz.net di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (25/3),
Sebagai pendatang baru, Alexander mengaku tidak ada persiapan khusus. Kebetulan saya memiliki mobil yang spek nya sesuai dengan balap di ETCC Euro 3000 dan memang menyenangi olahraga balap ini. “Dari dulu sudah menggemari otomotif dan sering ikut acara-acara track day dan setelah melihat balap touring ini saya menjadi tertarik untuk terjun langsung merasakan ‘adrenalin’ di Sirkuit Sentul ini,” tambah Alexander.
Mengendarai BMW E36 1997, dirinya mengaku sangat ingin menjadi juara umum. Target sih kalo mobil sehat penginnya jadi juara umum, meskipun untuk meraih itu membutuhkan persiapan lebih dan latihan yang tekun. “Semoga di seri-seri berikutnya saya bisa memberikan penampilan yang lebih baik dari seri pertama ini,” pungkas Alexander.
Sementara Rudi SL dari Fastron Jakarta Ban Racing Team mengungkapkan, sangat bersyukur bisa meraih podium pertama di Euro 3000 Pro, meskipun untuk meraih itu harus bekerja keras dan berusaha memanfaatkan setiap momen yang terjadi di lintasan.
“Tidak mudah meraih podium pertama di Euro 3000 Pro, karena spesifikasi tunggangan saya sebenarnya kalah jauh dari para pebalap lainnya. Namun dengan dukungan seluruh tim dan memanfaatkan beberapa momen di lintasan, akhirnya saya bisa meraih juara pertama,” kata Rudi SL yang mengendarai Porche tersebut. **Foto-foto: Agus Budi
KOMENTAR (0)