Maret 2020, Penjualan Honda Turun Drastis

Maret 2020, Penjualan Honda Turun Drastis

Penyebaran virus korona membuat membuat banyak orang membatasi aktivitasnya serta mengalihkan dananya untuk kebutuhan primer. Hal ini tentu berdampak kepada penjualan otomotif, konsumen banyak menahan pembelian kendaraan atau menggunakan dana pembelian kendaraan untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Honda mengakui pasar otomotif nasional bulan Maret 2020 mulai terdampak oleh pembatasan aktivitas akibat wabah covid-19. Tercatat penjualan mereka bulan lalu hanya menembus 10.657 unit mobil, dan turun 11 persen dari bulan sebelumnya.

Maret 2020, Penjualan Honda Turun Drastis

Kontribusi terbesar penjualan di bulan Maret masih berasal dari Brio sebanyak 5.444 unit, diikuti HR-V sebanyak 1.880 unit, CR-V sebanyak 1.151 unit, dan Jazz sebanyak 820 unit. Sementara itu, Honda terjual sebanyak 745 unit, BR-V sebanyak 390 unit, dan Civic Hatchback RS sebanyak 103 unit. Sedangkan di jajaran mobil premium, Civic Sedan mencatat penjualan sebanyak 52 unit, disusul Odyssey sebanyak 28 unit, City sebanyak 22 unit, Accord sebanyak 20 unit, dan Civic Type R sebanyak 2 unit.

Maret 2020, Penjualan Honda Turun Drastis

Yusak Billy, Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor mengatakan, melihat kondisi ini, Merek asal Jepang ini kemudian mengencangkan ikat pinggang di berbagai sektor. Salah satunya dengan menjaga stok ketersediaan dengan permintaan kendaraan yang ada di pasar. “Karena itu, kami akan melakukan penyesuaian dengan menghentikan sementara aktivitas produksi di pabrik selama 14 hari, mulai tanggal 13 April 2020. Selama masa ini, hanya lini produksi yang berhenti beroperasi sementara operasional lain di pabrik dan Head Office masih tetap berjalan sesuai dengan aturan pemerintah saat ini,” kata Billy.

Maret 2020, Penjualan Honda Turun Drastis

Diungkapkan oleh Billy bahwa pihaknya juga terus memonitor permintaan di pasar untuk mempersiapkan strategi yang tepat dalam menjalankan aktivitas produksi di bulan-bulan mendatang. “Semua pihak berharap kondisi wabah virus korona tidak berlangsung lama dan segera bisa kembali normal. Sehingga seluruh sektor industri bisa kembali menggeliat dan masyarakat bisa beraktivitas normal,” ungkapnya.

KOMENTAR (0)