Ajang Indonesian Sentul Series of Motorsport (ISSOM) 2017 memang menyajikan beragam tontonan menarik di kelas mobil-mobil turing Eropa ataupun supercar. Namun, tak hanya itu, bagi Anda yang gemar balap mobil klasik, ajang ISSOM ini juga menyajikan tontonan seru dengan terus eksisnya kelas Old Skool Racing Championship (OSRC), salah satu kelas balap yang menghadirkan mobil-mobil klasik dari berbagai brand mobil dunia.
Diantara para peserta yang telah menjadi ‘langganan’ terjun di ajang ini, ada satu peserta yang mungkin sudah lama tidak berkecimpung di dunia balap mobil klasik Indonesia, yaitu Erizaldy, yang datang di OSRC 2017 seri kedua ini seorang diri.
Saat ditemui Otoblitzclassic, Erizaldy mengatakan sebenarnya ikut dalam balap Old Skool ini untuk fun, karena bisa berkumpul dengan teman-teman sesama pecinta mobil klasik. Walau begitu, ajang Old Skool ini juga bisa menjadi tempat belajar bagi anak-anak muda yang juga menyukai balap mobil.
“Jadi sebelum merintis ke event yang lebih besar, lebih bagus memulainya dari ajang OSRC ini,” jelas Eri di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu. “Dan yang paling penting adalah, meskipun balap Old Skool ini sekedar buat fun, akan tetapi regulasinya juga jelas.”
Saat disinggung tentang keikutsertaannya di balap tanpa bantuan dari mekanik ataupun tim, pria yang sudah terjun ke dunia balap sejak tahun 2013 lalu ini mengaku bahwa kebiasaan ini sudah tertanam sejak dirinya tinggal di Kanada. “Saya kan lama tinggal di Kanada, dan juga ikut ajang balap mobil klasik disana. Untuk balap lokal seperti ini, jarang ada pebalap yang membawa mekanik, kecuali di event besar. Jadi balap disana itu memang diikuti orang yang benar-benar hobi mobil,” tambah pria yang turun menggunakan Datsun TS10 keluaran tahun 1972 ini.
Bahkan, Eri berujar, di Kanada balap mobil-mobil tua seperti ini banyak diikuti oleh orang yang sudah berusia 60 tahun lebih. Balap mobil tua ini memang untuk fun, namun bagi dirinya menyukai balap ini juga harus mengerti soal mobil. “Jadi, mengerjakan mobil dari awal hingga akhir dan bisa menjadi juara itu memiliki makna tersendiri. Kita akan lebih puas dibandingkan jika dibantu oleh orang lain,” ungkap Eri.
Menanggapi ajang Old Skool di ISSOM 2017 ini, Eri mengaku sebenarnya sudah sangat bagus, namun sayangnya banyak pebalap yang sudah tak berpartisipasi lantaran faktor ekonomi. “Sebenarnya Old Skool ini kan tidak seperti balap di kelas lainnya yang membutuhkan biaya besar, apalagi jika kita ikut di kelas standar. Mudah-mudahan di seri ketiga mendatang akan tambah banyak lagi peserta di ajang Old Skool ini agar lebih seru dan menarik,” pungkas Eri. **MS/ Foto-foto: Agus Budi
Inilah Hasil OSRC 2017 Seri II:
OSRC 1 Juara 1: M Andries
OSRC 2 Juara 1: Riza Aditriawan; Juara 2: Dwi Trianto
OSRC 4 Juara 1: R Hedi Hiliadi; Juara2: Bobby Syahrul
OSRC 6 Juara 1: Ramadhan Pratama; Juara 2: M Ariesta Nouvaldi; Juara 3: Andi Barata.
KOMENTAR (0)